Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat pertama Inggris yang mencalonkan diri sebagai kandidat perdana menteri menggantikan David Cameron, Stephen Crabb, berjanji akan memprioritaskan pengendalian kebijakan imigrasi Inggris jika ia terpilih nanti.
Crabb, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris untuk Wales, merupakan salah satu pegiat kampanye 'Tetap' dalam referendum Uni Eropa pekan lalu, yang menunjukkan bahwa warga Inggris ingin keluar dari blok 28 negara itu.
"Kita tidak bisa membiarkan pemilihan pemimpin ini didefinisikan oleh label yang memecah belah seperti kubu 'Tetap' dan kubu 'Brexit'," tulis Crabb dalam kolom di surat kabar Daily Telegraph yang menyerukan persatuan untuk Partai Konservatif, dikutip Reuters, Rabu (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Crabb menyatakan bahwa keputusan rakyat melalui referendum pekan lalu merupakan hal yang jelas dan tak mungkin Inggris tetap bertahan di Uni Eropa. Ia juga menampik kemungkinan adanya referendum ulang terkait masalah ini.
"Saya ingin memimpin pemerintah yang mewujudkan harapan 17 juta orang yang telah memilih agar Inggris meninggalkan Uni Eropa," tulisnya.
"Salah satu pesan yang luar biasa dari referendum itu adalah soal merebut kembali kendali kebijakan imigrasi di Inggris. Jadi bagi saya, kebebasan bergerak merupakan hal prioritas," ujarnya.
Pegiat kampanye 'Tetap' menegaskan bahwa jika Inggris ingin mempertahankan akses ke pasar tunggal Eropa, yang sangat penting bagi kondisi ekonominya, maka negara itu harus berkompromi dengan kebijakan imigrasi yang diterapkan Uni Eropa.
Cameron, sebagai pemimpin kampanye 'Tetap' sudah menyatakan mundur dari jabatannya dan hanya akan memimpin Inggris hingga tiga bulan ke depan. Pengganti Cameron akan diputuskan melalui pemungutan suara Partai Konservatif yang berkuasa pada awal September mendatang.
Crabb dibesarkan oleh seorang ibu dan menghabiskan masa kecilnya di sebuah panti sosial. Mengenyam pendidikan di sekolah negeri dan pernah bekerja sebagai buruh bangunan, ia dijuluki pria yang mendapat "tiket kerah biru" sehingga dapat posisi sebagai salah satu politisi Konservatif.
Latar belakang Crabb sangat kontras dengan lingkar dalam Cameron maupun mantan wali kota London yang diduga kuat akan ikut mencalonkan diri, Boris Johnson. Baik Cameron maupun Johnson merupakan lulusan Eton dan Universitas Oxfor serta berasal dari kaum elite Inggris.
Namun Crabb memperoleh dukungan dari Menteri Bisnis, Inovasi dan Keahlian Inggris Sajid Javid.
Siapa pun yang ingin ikut dalam pertarungan perebutan kursi perdana menteri peninggalan Cameron harus secara resmi mencalonkan diri sebelum Kamis (30/6). Selain Johnson, tokoh senior lain yang diduga kuat akan mencalonkan diri adalah Menteri Dalam Negeri Theresa May.
(ama)