Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu kandidat perdana menteri Inggris Andrea Leadsom berjanji Inggris dapat keluar dari Uni Eropa pada tahun depan. Ini merupakan salah satu janji Leadsom jika ia terpilih menggantikan David Cameron, yang memutuskan mengundurkan diri setelah kampanye Brexit menang pada referendum pekan lalu.
Dalam wawancaranya dengan
Sunday Telegraph pada Sabtu (2/7), Leadsom mengklaim memiliki kebijakan yang akan membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa dengan cepat. Leadsom menilai, siapapun yang akan menggantikan Cameron, haruslah pendukung kampanye Brexit dan memilih 'Keluar' saat referendum lalu.
Meski demikian, dalam wawancara itu, Leadsom tidak menyebutkan secara rinci kapan tepatnya Inggris akan keluar dari Uni Eropa jika ia terpilih sebagai perdana menteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leadsom, 53, merupakan salah satu pejabat senior Partai Konservatif pro-Brexit yang dijagokan menggantikan Cameron. Sementara, sebagian pakar Inggris menilai Menteri Dalam Negeri Theresa May memiliki peluang kuat dalam perebutan kursi perdana menteri.
Namun, May sendiri merupakan pendukung kampanye 'Tetap', sama halnya dengan Cameron.
Sunday Telegraph menyebutkan Leadsom diperkirakan akan mengumumkan pencalonan dirinya pada Senin (4/7) dan menyebutkan sang menteri energi ini mengagumi kualitas kepemimpinan dan ketangguhan mantan pemimpin Konservatif Margaret Thatcher terkenal sulit dipengaruhi oleh pemimpin Uni Eropa lainnya ketika menjabat sebagai perdana menteri pada dekade 1980-an.
"Saya pikir itu merupakan kombinasi yang ideal dan saya suka dengan ide saya bisa menjadi seperti dirinya," kata Leadsom.
Cameron mengumumkan pengunduran dirinya sesaat setelah hasil referendum menunjukkan warga Inggris ingin hengkang dari Uni Eropa. Cameron akan tetap menjabat sebagai perdana menteri hingga Partai Konservatif memilih pengganti dirinya yang akan dicapai lewat pemungutan suara pada awal September mendatang.
Sementara, mantan wali kota London Boris Johnson yang diduga kuat akan berhasil menggantikan Cameron memutuskan untuk mengundurkan diri dari perebutan kursi perdana menteri pekan ini. Elektabilitas Johnson dipertanyakan soal apakah ia mampu memimpin perundingan pemisahan Inggris yang akan berjalan alot dengan Uni Eropa.
Pengunduran diri Johnson memperkuat posisi Menteri Dalam Negeri Theresa May dalam bursa calon perdana menteri Inggris. Selain May dan Leadsom, bursa calon PM Inggris diramaikan oleh sejumlah pejabat lainnya, seperti
Menteri Kehakiman Michael Gove, Menteri Luar Negeri Inggris untuk Wales Stephen Crabb dan mantan menteri pertahanan Liam Fox.
Siapa pun yang akan menggantikan Cameron sebagai perdana menteri akan menghadapi tugas besar untuk menyatukan suara yang terbelah, baik di tubuh partai maupun di kalangan masyarakat, serta membujuk Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan yang sesuai dengan kepentingan Inggris, yakni mempertahankan pasar tunggal dan pengendalian imigrasi.
(ama)