Bahas Penculikan WNI, Menhan Tiga Negara Bertemu di Malaysia

Trifitri Muhammaditta | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2016 17:26 WIB
Menhan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina besok akan bertemu di Kuala Lumpur untuk membahas kasus penculikan terbaru WNI oleh kelompok bersenjata di lautan.
Menhan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina besok akan bertemu di Kuala Lumpur untuk membahas kasus penculikan terbaru WNI oleh kelompok bersenjata di laut. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan tiga negara, dari Indonesia, Malaysia dan Filipina besok akan bertemu di Kuala Lumpur untuk membahas kasus penculikan terbaru WNI oleh kelompok bersenjata di lautan.

"Besok Menhan akan melakukan pertemuan dengan Menhan Filipina dan Malaysia di Kuala Lumpur. Ada urgensi agar pertemuan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang konkret yang dapat diimplementasikan," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai pertemuan dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (11/7).

Menurut Retno, perundingan dengan Malaysia dan Filipina terkait penculikan di laut telah dilangsungkan bulan Mei lalu. Pertemuan tersebut dilakukan menyusul penculikan 14 ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf asal Filipina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu disepakati prosedur standar jika terjadi lagi kasus penculikan, namun belum diberlakukan di lapangan.

"Dalam pertemuan di Yogyakarta tanggal 5 [Mei] kemudian diikuti negosiasi SoP antara panglima ketiga negara, ada tim negosiasi yang terdiri dari beberapa kementerian kita, sudah ada draft teks yang sebenarnya bisa kita tanda tangani," kata Retno.

"Urgensi untuk segera memberlakukan kerja sama di lapangan ini menjadi lebih penting dari pada sebelumnya," lanjut dia lagi.

Sebelumnya pada Sabtu lalu kapal pukat penangkap ikan LLD113/5/F berbendera Malaysia dihentikan oleh lima orang bersenjata di perairan Lahad Datu, Malaysia. Tiga WNI di dalamnya diculik setelah memperlihatkan paspor mereka.

Insiden ini terjadi di tengah upaya pembebasan tujuh ABK WNI yang diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf asal Filipina 20 Juni lalu. Sebelumnya, ada 14 WNI yang telah dibebaskan setelah diculik Abu Sayyaf.

Panglima Gatot menyatakan TNI telah menyiapkan pasukannya untuk kemungkinan permintaan bantuan dari pemerintah Filipina dan Malaysia dalam pembebasan sandera dan mengamankan lintas laut. 

"TNI menyiapkan prajuritnya untuk mengawal kapal nelayan dan batu bara yang melintas. Untuk pembebasan sandera kami juga menyiapkan pasukan, untuk patroli bersama kami juga siap," kata Gatot.

Pertemuan para Menhan besok diharapkan bisa menyertakan TNI dalam upaya pembebasan sandera. Namun kata Gatot, perlu ada izin dari pemerintah Filipina agar TNI bisa masuk ke sana.

"Kita punya peluang. Menhan akan bertemu di KL. Tadi sudah disampaikan koridor apa yang akan disampaikan Menhan, itu untuk membuka peluang bagi kita untuk melakukan apa yang tadi saya sampaikan," kata Gatot. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER