Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh WNI yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dalam kondisi baik, namun lokasi mereka masih belum dipastikan. Upaya pembebasan masih terus berlanjut.
Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, komunikasi dan koordinasi terus dilakukan setiap saat dengan korban penculikan, termasuk dengan pihak penyandera.
Retno mengatakan, saat ini mereka berada di pulau Sulu namun terpencar dan lokasi pastinya belum diketahui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketujuh ABK terdengar lelah, tapi masih dalam kondisi baik. Sandera masih terus berpindah tempat dan terbagi dalam dua kelompok. Namun, mereka selalu berada di sekitar Pulau Sulu. Informasi dan latar belakang kelompok penyandera juga lebih jelas," tutur Retno.
Hingga kini, pemerintah masih berupaya membebaskan ketujuh WNI tersebut melalui crisis center dengan koordinasi bersama Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI.
Ketujuh anak buah kapal tugboat Charles 001 dan Robby 152 itu disandera di Laut Sulu pada 20 Juni lalu saat sedang menempuh perjalanan membawa batu bara dari Tagoloan Cagayan, Mindanao, menuju Samarinda.
Belum selesai masalah tersebut, kini terjadi lagi penculikan terhadap tiga WNI di perairan Malaysia pada Sabtu (9/7).
Kapal pukat penangkap ikan LLD113/5/F berbendera Malaysia itu sedang berlayar di perairan Malaysia, Felda Sahabat Lahad Datu, ketika lima pria bersenjata api yang mengendarai speedboat datang menyergap.
Retno langsung berkoordinasi kembali dengan Menlu Filipina, Perfecto Rivas Yasay. Sebelumnya kedua Menlu telah bertemu dan Retno menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo kepada pemimpin baru Filipina Rodrigo Duterte yang meminta perhatian khusus untuk kasus penculikan WNI.
"Kejadian seperti ini sama sekali tidak dapat ditolerir. Upaya serius harus dilakukan segera oleh pemeritag Filipina dan Malaysia. Pemerintah Indonesia siap bekerja sama dalam pembebasan sandera dalam waktu sesegera mungkin," ucap Retno.
Ini bukan kali pertama WNI disandera oleh kelompok militan di Filipina selatan. Sebelumnya, 14 orang disandera oleh Abu Sayyaf dalam dua kesempatan berbeda. Namun, mereka sudah dibebaskan pada Mei lalu.
(den)