Militer Filipina Serbu Abu Sayyaf, 40 Militan Tewas

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 09:07 WIB
Pasukan Filipina menewaskan 40 pemberontak Abu Sayyaf dalam serangan di wilayah Filipina Selatan dalam sepekan terakhir.
Abu Sayyaf bersama sandera warga asing (Dok. Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Filipina menewaskan 40 pemberontak Abu Sayyaf dalam serangan di wilayah Filipina Selatan dalam sepekan terakhir.

Militer Filipina pada Senin (11/6) menyatakan bahwa pertempuran terjadi di Pulau Basilan dan Sulu sejak Rabu pekan lalu. Seorang tentara tewas, dan selain 40 korban tewas, lebih dari 20 orang anggota Abu Sayyaf juga terluka.

“Pertempuran besar masih berlangsung melibatkan kendaraan bersenjata, artileri, dan dukungan udara,” kata Filemon Tan, juru bicara Komando Mindanao kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abu Sayyaf, yang berhubungan dengan kelompok al-Qaidah, kerap kali melakukan penculikan warga asing, termasuk warga negara Indonesia.

Terakhir, Sabtu lalu kapal pukat penangkap ikan LLD113/5/F berbendera Malaysia dihentikan oleh lima orang bersenjata di perairan Lahad Datu, Malaysia. Tiga WNI di dalamnya diculik setelah memperlihatkan paspor mereka.

Insiden ini terjadi di tengah upaya pembebasan tujuh ABK WNI yang diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf asal Filipina 20 Juni lalu. Sebelumnya, ada 14 WNI yang telah dibebaskan setelah diculik Abu Sayyaf.

Selain 10 WNI, Abu Sayyaf saat ini juga menyandera seorang warga Belanda, seorang Norwegia, dan lima warga Filipina.

Menurut pakar keamanan, Abu Sayyaf mendapat puluhan juta dolar dari penculikan untuk digunakan membeli senjata otomatis, peluncur granat, kapal cepat dan peralatan navigasi canggih.

Presiden baru Filipina, Rodrigo Duterte, yang menjabat sejak 30 Juni, berada di bawah tekanan terkait maraknya penculikan yang dilakukan oleh kelompok militan itu akhir-akhir ini. Menteri Pertahanan Filipina mengatakan bahwa penyerbuan ke Abu Sayyaf merupakan prioritas utamanya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER