Berencana Culik Anak Korut, Seorang Pembelot Ditahan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2016 18:04 WIB
Seorang pembelot Korut yang selama ini sudah tinggal di Korsel ditahan karena dituduh berkonspirasi dengan agen mata-mata Seoul untuk menculik anak di Korut.
Ilustrasi. (Diolah dari Thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pembelot dari Korea Utara yang selama ini sudah tinggal di Korea Selatan ditahan karena dituduh berkonspirasi dengan agen mata-mata Seoul untuk menculik anak di Korut.

Dalam sebuah jumpa pers di Pyongyang, pria bernama Ko Hyon-chol itu pun mengaku mencoba menculik dua anak yatim piatu dari Korut dan membawanya ke Korsel.

"Saya mengakui kejahatan yang tak termaafkan karena terlibat dalam percobaan penculikan anak," ujar Ko seperti dikutip Reuters, Jumat (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ko mengaku dikirim oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) ke Dandong, kota perbatasan di China, untuk melakukan penculikan.

Ia dijanjikan imbalan sebesar US$10 ribu atau setara Rp130,9 juta untuk setiap anak yang berhasil ia culik.

Namun, Ko akhirnya ditangkap setelah berhasil menyeberangi sungai dari China ke Korut pada Mei lalu.

NIS menyangkal keterlibatan dalam kasus ini. Kementerian Unifikasi Korsel pun menyesalkan tindakan Korut yang menahan warga Korsel dan menggunakannya sebagai alat propaganda.

Berita ini datang setelah Pyongyang menuding NIS menculik 13 orang yang bekerja di sebuah restoran Korut di China pada April lalu.

Menampik tudingan tersebut, Seoul mengatakan bahwa 12 perempuan dan satu pria itu memang memilih untuk ke Korsel.

Ko sendiri kabur dari Korut pada 2013 dan tinggal di China selama satu tahun sebelum akhirnya tiba di Korsel pada 2014. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER