Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara mengizinkan turis dari China untuk berkunjung tanpa paspor, langkah yang dianggap sebagai upaya menambah pendapatan negara di tengah sanksi internasional.
Seperti dilansir
Reuters, kebijakan kunjungan tanpa paspor itu mulai diberlakukan sejak Sabtu (9/7). Kebijakan ini khusus mengizinkan turis China dari dan menuju rute yang sudah ditentukan.
Para turis itu diwajibkan mengikuti program paket tur yang akan membawa mereka dari kota perbatasan Dandong menuju Sinuju. Untuk mengikuti tur itu, para pelancong harus membayar 350 yuan atau setara Rp686 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut perusahaan China yang mengatur perjalanan tersebut, zona wisata tersebut kini memiliki luas 30 ribu kilometer persegi. Namun nantinya, wilayah wisata itu akan diperluas hingga 130 ribu kilometer persegi guna menampung lebih banyak turis.
Menurut kantor berita China, Xinhua, sekitar 10 ribu turis China melancong ke Korut dari Dandong setiap harinya pada musim liburan.
China sendiri merupakan sekutu dan rekan bisnis paling penting bagi Korut. Namun, China tak setuju dengan program nuklir Korut.
Beijing turut mendukung sanksi internasional terharap Korut setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir pada Januari lalu.
Namun pekan lalu, China mengkritik keputusan Amerika Serikat untuk menambah sanksi terhadap Korut dengan memasukkan 10 pejabat Korut, termasuk Kim Jong-un, ke dalam daftar hitam karena masalah hak asasi manusia.
Para ahli meyakini bahwa sanksi internasional ini mendesak Korut untuk mencari lebih banya pemasukan dari luar negeri.
(stu/stu)