Sembilan TKI dari Aleppo Diselamatkan ke Damaskus

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2016 08:17 WIB
Sembilan TKI berhasil diselamatkan dari Aleppo, salah satu kota yang dilanda konflik di Suriah, oleh petugas konsuler KBRI Damaskus cabang Aleppo.
Berbagai kelompok pemberontak dan militan, termasuk ISIS, disebut masih bercokol di Aleppo, sementara pemerintah Suriah hanya menguasai sekitar 25 persen kota ini. (Reuters/Mahmoud Hebbo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan tenaga kerja Indonesia berhasil diselamatkan dari Aleppo, salah satu kota yang dilanda konflik di Suriah, oleh petugas konsuler KBRI Damaskus cabang Aleppo. Para TKI ini berhasil tiba di KBRI Damaskus pada Senin (18/7).

Aleppo merupakan kota kedua terbesar di Suriah setelah ibu kota Damaskus. Berbagai kelompok pemberontak dan militan, termasuk ISIS, disebut masih bercokol di kota ini, sementara pemerintah Suriah hanya menguasai sekitar 25 persen kota Aleppo.

Dalam pernyataan KBRI Damaskus yang diterima CNN Indonesia.com pada Selasa (19/7), disebutkan bahwa dalam sepekan terakhir Aleppo dihujani mortar oleh pemberontak. Air dan listrik menjadi barang langka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah akhirnya saya dan teman-teman sampai dengan selamat di Damaskus," tutur Enday bt Tarwan, salah satu TKI dari Aleppo, yang telah enam tahun terjebak di wilayah konflik itu.

"Saya kira tadinya kita tidak akan selamat tiba di Damaskus. Di perjalanan mencekam sekali. Semua orang ketakutan," ujar Sema bt Kusan Sunip, TKI lain yang sudah bekerja selama lima tahun di Aleppo.

Pengacara retainer KBRI Damaskus Muhammad Akra yang mendampingi perjalanan para TKI menceritakan bahwa mereka harus menempuh 10 jam perjalanan dari Aleppo ke Damaskus, melalui jalanan yang rusak parah, puluhan pos pemeriksaan dan harus memutar jauh untuk menghindari wilayah bahaya.

"Itu pun kami diizinkan lewat oleh check point militer Suriah tanpa harus membuka semua koper-koper bawaan. Kalau harus membuka semua koper, bisa dua hari perjalanan belum tiba di Damaskus," kata Akra menambahkan.

Sebelum konflik, puluhan perwakilan asing membuka kantor di Aleppo. Namun kini KBRI Damaskus menjadi satu-satunya kantor kedutaan yang masih membuka cabang konsulernya di Aleppo.

"Kita jelas masih punya kepentingan perlindungan WNI di wilayah Aleppo," ujar AM. Sidqi, pejabat Konsuler KBRI Damaskus.

"Masih banyak TKI yang masih terjebak di wilayah konflik Aleppo. KBRI Damaskus masih terus berjuang untuk bisa memulangkan seluruh WNI dari Suriah ini," ucapnya.

Sejak tahun 2012, KBRI Damaskus telah merepatriasi 12.430 WNI dari Suriah, yang sebagian besar TKI, dalam 276 gelombang.

Pengiriman TKI ke Suriah sudah disetop sejak 2011 dan ke seluruh Timur Tengah sejak 2015. Namun, di tengah gelombang pengungsi rakyat Suriah ke luar negeri, praktik perdagangan manusia ke Suriah berkedok pengiriman TKI masih marak.

"Perempuan Indonesia masih diperjualbelikan ke Suriah sebagai pembantu rumah tangga di tengah konflik. Menyedihkan," ujar Sidqi.

"Masalahnya berada di Tanah Airnya. Jika serius menutup pengiriman, kami di Suriah tidak akan kewalahan seperti ini," katanya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER