ISIS Ancam Tingkatkan Serangan di Perancis

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 12:08 WIB
Melalui dua video, ISIS mengancam akan meningkatkan serangan di Perancis dan menyerukan simpatisan mereka untuk menyerang negara itu dengan cara apa pun.
Melalui dua video, ISIS mengancam akan meningkatkan serangan di Perancis dan menyerukan simpatisan mereka untuk menyerang negara itu dengan cara apa pun. (David Ramos/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengancam akan meningkatkan serangan di Perancis, menyusul serangan truk di kota Nice yang menewaskan 84 orang. Dalam video yang mereka rilis, ISIS juga menyerukan para simpatisan untuk menyerang dengan segala cara.

Diberitakan Telegraph, Kamis (21/7) dua media ISIS, Wilayat al-Furat dan Wilayat Nineveh, mengeluarkan video ancaman ke Perancis. Dalam kedua video itu, ISIS menyerukan lebih banyak serangan lagi di Paris sejak insiden Nice.

Dalam salah satu video, seorang tentara ISIS berbahasa Perancis memuji serangan di Nice yang dilakukan oleh Mohamed Lahouaiej Bouhlel. Dia lalu menekankan para pendukung ISIS mengikuti jejak Bouhlel, untuk memberi pelajaran bagi Perancis yang "terus membunuh warga Muslim tidak berdosa di Irak dan Suriah."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancis adalah bagian dari koalisi serangan udara Amerika Serikat melawan ISIS di Suriah dan Irak.

Video itu juga menampilkan kutipan dari juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani, yang menyerukan semua Muslim untuk melakukan serangan seorang diri atau lone wolf di negara-negara Barat.

Dalam pidato tahun 2014 berjudul "Matilah dalam Kemarahanmu" itu, Adnani menyerukan semua Muslim "membunuh orang Eropa dan Amerika-terutama warga Perancis yang jorok dan bau" dengan "segala cara" yang bisa dilakukan.

Dalam video kedua yang dirilis Wilayat Nineveh, dua tentara Inggris dengan bahasa Perancis berbicara kepada Presiden Francois Hollande, mengancam akan meningkatkan serangan di negara itu.

Mereka juga mengatakan insiden di Nice adalah bukti kemampuan ISIS dalam melakukan serangan. Setelah itu, kedua orang dalam video itu memenggal kepala dua pria yang disebut sebagai tentara Syiah Irak yang ditangkap dalam operasi militer di Nineveh.

Perancis telah beberapa kali menjadi sasaran serangan militan.

Sebelum insiden di Nice, November lalu sekelompok pria bersenjata yang mengaku berbaiat kepada ISIS menembaki warga dan meledakkan diri di Paris, menewaskan 130 orang. Pada Januari 2015, pria bersenjata menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo, menewaskan 12 orang.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memperingatkan warganya terhadap kemungkinan serangan teror yang bisa kembali terjadi di negara itu. Valls meminta warga agar belajar terbiasa hidup dengan ancaman. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER