Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memerintahkan keluarga diplomat dan staf kedutaan besar di Turki untuk keluar secara sukarela dari negara tersebut, menyusul kudeta yang gagal beberapa waktu lalu.
Diberitakan
Reuters, Selasa (26/7), Kemlu AS dalam pernyataannya mengatakan status imbauan keamanan di Turki telah berubah sejak pemberlakuan darurat sipil di negara itu usai kudeta.
"Kemlu AS memperbarui peringatan perjalanan 25 Juli 2016, yang memerintahkan kepulangan sukarela anggota keluarga pegawai Kedutaan Besar AS di Ankara dan Konsulat Jenderal di Istanbul, Turki," ujar Kemlu AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kudeta faksi militer pada 15 Juli lalu berakhir dengan kegagalan setelah rakyat Turki pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan turun ke jalan melawan tentara.
Erdogan menuding Fethullah Gulen, tokoh agama yang mengasingkan diri di AS, sebagai dalang kudeta tersebut. Pemerintah Turki mendesak AS segera mengekstradisi Gulen untuk diadili.
Senin lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut cavusoglu mengatakan hubungan mereka dengan AS bisa memburuk jika pemerintah Barack Obama tidak segera mengekstradisi Gulen.
Sebelumnya Kemlu AS mengimbau agar warga mereka menghindari perjalanan ke bagian selatan Turki yang berbatasan dengan Suriah, menghindari kerumunan, dan meningkatkan kewaspadaan.
(den)