Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang pria bersenjata dilaporkan menyandera para jemaat di sebuah gereja di wilayah Normandia, bagian utara Perancis, Selasa (26/7).
Menurut Reuters yang mengutip sumber kepolisian, sandera terdiri antara empat hingga enam orang di gereja daerah Saint-Etienne-du-Rouvray.
Jaringan televisi France 3 mengatakan sandera terdiri dari seorang pendeta dan dua biarawati, serta beberapa jemaat gereja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Rusia RT memberitakan, kedua pelaku bersenjatakan pisau. Media Perancis, RTL melaporkan ada beberapa orang terluka dalam insiden tersebut.
Warga di sekitar gereja tersebut dievakuasi dan polisi termasuk tim SWAT telah mengepung gereja itu.
Peristiwa masih berlangsung dan belum diketahui identitas serta motif pelaku. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ancaman dari para simpatisan ISIS di Perancis.
Sebelumnya pada 14 Juli lalu seorang simpatisan ISIS menabrakkan truk ke kerumunan warga di kota Nice. Insiden ini menewaskan 85 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.
November tahun lalu sekelompok pria bersenjata yang mengaku berbaiat kepada ISIS menembaki warga dan meledakkan diri di Paris, menewaskan 130 orang. Pada Januari 2015, pria bersenjata menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo, menewaskan 12 orang.
Perancis menjadi incaran kelompok militan setelah ikut bergabung dalam koalisi tempur udara pimpinan Amerika Serikat di Suriah dan Irak.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memperingatkan warganya terhadap kemungkinan serangan teror yang bisa kembali terjadi di negara itu. Valls meminta warga agar belajar terbiasa hidup dengan ancaman.
(den)