Filipina Nilai Komunike ASEAN Bukan Kemenangan China

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2016 15:49 WIB
Menlu Filipina menegaskan ia tidak mencari dukungan dari negara anggota ASEAN dalam kasus arbitrase terhadap Beijing di Laut China Selatan.
Menlu Filipina menegaskan ia tidak mencari dukungan dari negara anggota ASEAN dalam kasus arbitrase terhadap Beijing di Laut China Selatan. (Reuters/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay menyatakan bahwa Filipina "penuh semangat untuk mendorong" disertakannya keputusan pengadilan arbitrase internasional soal Laut China Selatan dalam komunike pertemuan para menteri ASEAN akhir pekan lalu. Namun, kata Yasay, upaya Filipina yang akhirnya gagal itu bukanlah berarti kemenangan untuk China. 

Berbicara dalam konferensi pers usai kembali dari pertemuan ASEAN di Laos, Yasay juga menegaskan bahwa Filipina tidak mencari dukungan dari negara anggota ASEAN atau komunitas internasional dalam kasus arbitrase terhadap Beijing di Laut China Selatan. Ia menyatakan tidak menekankan isu ini untuk memprovokasi China. 

"Saya hanya mengatakan ini untuk menghilangkan berbagai laporan yang menyatakan China keluar sebagai pemenang dalam pertemuan ASEAN hanya karena kita sepakat untuk tidak mengungkit putusan arbitrase," kata Yasay, dikutip dari Reuters

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itu bukanlah objek pertemuan kami di ASEAN. Putusan arbitrase adalah masalah antara China dan Filipina," ucap Yasay menegaskan. 

Sebaliknya, Yasay mengatakan bahwa komunike bersama itu merupakan sebuah kemenangan bagi ASEAN, yang dapat bersatu sembari tetap mematuhi hukum internasional dan berupaya menjamin perdamaian. 

Filipina dan Vietnam ingin keputusan itu tercantum dalam pernyataan resmi atau komunike ASEAN di Laos, bersama dengan seruan untuk menghormati hukum maritim internasional. 

Namun, Kamboja menentang upaya ini dan menyerukan agar sengketa Laut China Selatan diselesaikan melalui pembicaraan bilateral.

Filipina akhirnya setuju untuk membatalkan langkah itu dalam upaya untuk mencegah perselisihan yang hanya akan berujung pada gagalnya pertemuan ini meluncurkan sebuah pernyataan bersama. 

Filipina, kata Yasay, tidak ingin bersukacita atas kemenangannya di pengadilan arbitrase tersebut, maupun beradu pendapat dengan negara anggota ASEAN lainnya. 

Yasay berharap dialog dengan China dapat segera terjadi, namun tidak menyebutkan apakah Filipina akan membawa hasil putusan arbitrase itu dalam dialog dengan China. 

Yasay bertemu dengan Menlu AS John Kerry di Manila pada Rabu (27/7), dan mengucapkan terima kasih atas dukungan AS terhadap putusan pengadilan itu. 

Di hari yang sama, Kerry juga akan bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Rabu untuk membahas lebih lanjut keputusan tersebut. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER