Kaisar Jepang Akui Sulit Menjalankan Tugas di Usia Senja

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 14:59 WIB
Dalam pidatonya, Kaisar Jepang Akihito mengaku khawatir ia akan kesulitan menjalani tugasnya sebagai kaisar di usianya yang senja.
Dalam pidatonya, Kaisar Jepang Akihito mengaku khawatir ia akan kesulitan menjalani tugasnya sebagai kaisar di usianya yang senja. (Reuters/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kaisar Jepang Akihito meluncurkan pidato yang langka terjadi pada hari ini, membahas kondisi kesehatannya yang menurun. Dalam pidatonya, Akihito mengaku khawatir bahwa ia akan kesulitan menjalani tugasnya sebagai kaisar secara penuh di usianya yang sudah senja.

Dalam pidato yang ditayangkan langsung di televisi nasional, Senin (8/8), Akihito memaparkan terdapat beberapa batasan untuk mengurangi tugas kekaisarannya sebagai "simbol negara", status yang diberikan kepada kaisar di bawah konstitusi pascaperang di Jepang.

Dalam konstitusi Jepang, gelar kaisar didefiniskan sebagai simbol negara dan persatuan rakyat, meski tidak memiliki kekuasaan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam pidatonya, Akihito tidak menyatakan secara langsung bahwa ia ingin melepaskan jabatannya. Langkah tersebut dapat ditafsirkan sebagai campur tangan dalam politik Jepang.

"Ketika saya menyadari bahwa tingkat kebugaran saya secara bertahap menurun, saya khawatir bahwa mungkin akan sulit bagi saya untuk melaksanakan tugas saya sebagai simbol negara dengan seluruh diri saya, seperti yang saya lakukan hingga saat ini, sampai sekarang," kata sang kaisar yang berusia 82 tahun itu, dikutip dari Reuters.

Sang kaisar sebelumnya telah menjalani operasi jantung dan sempat dirawat di rumah sakit karena kanker prostat.

Pidato Akihito menandakan kali ketiga seorang kaisar memberikan pidato kepada publik dalam sejarah modern Jepang. Sebelumnya, ayah Akihito, Kaisar Hirohito berpidato untuk mengumumkan melalui radio bahwa Jepang kalah dalam Perang Dunia II. Setelah itu, pidato kekhaisaran disampaikan Akihito di televisi menyusul bencana nuklir Fukushima pada 2011.

Dikutip dari CNN, Akihito sebelumnya mengindikasikan bahwa ia akan menunjuk seorang wakil untuk menjalani perannya jika ia sakit parah atau tidak mampu melanjutkan tugasnya. Posisi ini kemungkinan besar akan dijabat oleh sang putra mahkota, Naruhito.

Konstitusi pascaperang di Jepang mewajibkan seorang kaisar untuk menjabat posisinya hingga meninggal dunia. Jika sang kaisar masih hidup namun tak mampu menjalani tugasnya, ia dapat menunjuk wakilnya, menurut konstitusi.

Para pakar menilai bahwa Akihito sangat berdedikasi terhadap perannya sebagai seorang kaisar dan perannya dalam konstitusi. Namun pada Mei lalu, Istana Kekaisaran Jepang mengumumkan bahwa Akihito dan istrinya, Permaisuri Michiko, 81, akan mengurangi penampilan mereka di depan publik karena kondisi kesehatan mereka.

Sang kaisar Jepang yang ke-125 dan permaisurinya selama ini mempertahankan tugas mereka, yang mengharuskan mereka menghadiri lebih dari 250 pertemuan publik per tahun dan 75 perjalanan tahunan, baik dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, mulai tahun ini lebih dari 100 pertemuan per tahun akan dibatalkan atau dihadiri oleh putra mahkota.

Media Jepang NHK bulan lalu melaporkan bahwa Akihito ingin mengundurkan diri dalam beberapa tahun ke depan, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada era modern di Jepang. Meski selama 200 tahun terakhir tak ada kaisar Jepang mengundurkan diri, namun sebelumnya NHK mencatat bahwa setengah dari seluruh kaisar yang menjabat di Jepang mundur dari takhta ketika mereka masih hidup.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Jepang bersimpati terhadap keinginan sang kaisar untuk pensiun, namun hal ini membutuhkan perubahan hukum.

Wacana ini ditentang oleh partai konservatif pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang khawatir bahwa perdebatan tentang masa depan keluarga kekaisaran bisa melebar ke pembahasan soal bisa atau tidaknya seorang wanita mewarisi tahta.

Pasalnya, Puta Mahkota Naruhito hanya memiliki satu anak, yakni Putri Aiko, buah pernikahannya dengan Putri Mahkota Masako. Tahta kaisar selama ini hanya dapat diwariskan kepada keturunan laki-laki, sehingga setelah Naruhito, tahta kemungkinan besar akan diserahkan kepada saudaranya, Pangeran Akishino, lalu ke ponakannya, Hisahito yang kini baru berusia sembilan tahun. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER