Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas dalam serangan bom di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, bertambah menjadi setidaknya 70 orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab.
Pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di ruang gawat darurat, di tengah kerumunan jurnalis dan pengacara yang sedang berkumpul karena tewasnya seorang pengacara terkenal, Bilal Anwar Kasi, akibat ditembak.
Abdul Rehman Miankhel, pejabat rumah sakit, mengatkan setidaknya 70 orang tewas, sementara 112 lainnya terluka karena bom.
“Ada banyak korban luka, jadi korban tewas bisa bertambah,” kata Rehmat Saleh Baloch, menteri kesehatan provinsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita ISIS, Amaq, melaporkan bahwa kelompok militan itu bertanggung jawab atas bom.
“Seorang martir dari ISIS meledakkan bom rompinya di kerumunan pegawai kementerian kehakiman dan polisi Pakistan di Kota Quetta,” tulis Amaq.
[Gambas:Video CNN]Jamaat-ur-Ahrar, faksi kelompok Taliban Pakistan, sebelumnya mengklaim serangan itu, namun kelompok ini kerap mengklaim bom yang sebenarnya dilakukan oleh kelompok lain.
Kasi tewas ketika ia sedang menuju kompleks pengadilan di Quetta. Aksi kekerasangan telah meningkat beberapa waktu belakangan di Quetta, baik disebabkan pemberontakan separatis, tensi sektarian dan aksi kriminal.
Quetta juga sudah lama menjadi basis bagi kelompok Taliban Afghanistan. Mei lalu, pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan drone Amerika Serikat ketika sedang dalam perjalanan ke Quetta dari perbatasan Iran-Pakistan.
(stu)