Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 1.500 warga Amerika Serikat yang tengah pesta di sungai terbawa arus hingga ke Kanada. Mereka hanya berpakaian renang, di atas perahu atau balon karet, tidak membawa dokumen apa pun.
Diberitakan Reuters pada Senin (22/8), saat ribuan pemuda berpesta dalam ajang tahunan Port Huron Float Down hari Minggu lalu di Sungai St. Clair yang menghubungkan negara bagian Michigan di AS dan provinsi Ontario di Kanada.
Ribuan pemuda berada di atas perahu karet atau ban, menyusuri sungai sambil minum minuman keras. Tiba-tiba terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang, membuat mereka terbawa arus hingga jauh ke Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa dayung, para pemuda yang kebanyakan mabuk berat dan berbikini ini takut ditangkap polisi air Kanada karena tidak membawa paspor dan dokumen apa pun. Beberapa perahu karet sudah kempes, dan harus diselamatkan oleh petugas.
Saat menjumpai aparat Kanada, beberapa pemuda itu mencoba berenang hingga ke AS, namun dicegah. Penyelamatan dilakukan oleh polisi air Kanada dan polisi federal serta provinsi.
"Mereka takut karena memasuki negara lain tanpa dokumen. Tidak ada yang membawa paspor atau kartu identitas, kebanyakan dalam pengaruh alkohol," kata Peter Garapick, kepala tim pencari di kepolisian air Kanada.
Mereka dikumpulkan di Sarnia, Ontario, dan dipulangkan ke AS dengan bus umum. Kepolisian Sarnia tidak menyebutkan apakah ada yang didakwa dalam peristiwa itu, tidak ada yang mengalami luka berat.
Juru bicara kepolisian air Kanada, Carol Launderville mengatakan pesta itu tidak memiliki panitia resmi. Insiden ini bisa saja menjadi mematikan karena para pemuda tidak memakai rompi penyelamat dan dalam keadaan mabuk.
Pesta yang digelar di kota Port Huron itu merupakan tradisi yang telah digelar sejak 30 tahun lalu. Dalam akun Facebooknya, penyelenggara pesta itu berterima kasih atas bantuan polisi Kanada.
"Kalian telah menunjukkan kepada kami kebaikan sejati dan arti menjadi tetangga yang luar biasa," ujar akun Facebook itu.
(den)