Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa juru bicara kelompok ISIS, Abu Muhammad al-Adnani tewas dalam serangan udara yang diluncurkan Rusia di Suriah.
Dilaporkan
Reuters, Rabu (31/8), Kemenhan Rusia menyatakan bahwa Adnani merupakan salah satu dari setidaknya 40 pemberontak yang tewas dalam serangan udara oleh sebuah jet tempur pengebom Su-34 milik Rusia di Maaratat-Umm Khaush, Provinsi Aleppo pada Selasa (30/8).
Kematian Adnani diumumkan ISIS melalui media propagandanya,
Amaq News Agency pada pekan ini. ISIS menyebut Adnani diduga tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Kemenhan AS yang enggan dipublikasikan identitasnya menyatakan kepada
Reuters bahwa Adnani ditargetkan dalam serangan udara AS di Suriah, namun menolak mengkonfirmasi Adnani tewas dalam serangan itu.
Sementara, Kemenhan Rusia menegaskan kematian Adnani dalam serangan udara Rusia telah dikonfirmasi "melalui beberapa saluran intelijen."
Terkait klaim Rusia tersebut, pejabat Kemenhan AS lainnya menyatakan kepada
CNN, "[Klaim yang] sangat konyol, [karena] serangan udara Rusia hanya menimbulkan penderitaan kemanusiaan."
"Kami tetap setia terhadap pernyataan kami kemarin, bahwa kami meluncurkan serangan udara yang menargetkan Adnani. Kami tengah memeriksa hasil serangan itu," ujar pejabat yang tak mau namanya dipublikasikan itu.
Dalam laporan
Amaq News Agency, Adnani dilaporkan tewas "saat melakukan survei untuk operasi pengusiran kampanye militer di Aleppo."
Provinsi Aleppo merupakan salah satu wilayah di mana terdapat benteng ISIS. Meski demikian, ISIS tidak menguasai jantung kota Aleppo, tempat yang dilanda pertempuran antara kelompok pemberontak dengan pasukan pemerintah Suriah.
Amaq tidak memaparkan sebab kematian Adnani. Kematian Adnani juga tercantum dalam pernyataan ISIS pada Senin (29/8), tanpa rincian lebih lanjut.
Terdapat berbagai laporan berbeda soal lokasi dan alasan kematian Adnani di Suriah. Seorang pejabat senior kelompok pemberontak Suriah mengatakan Adnani kemungkinan tewas akibat serangan udara di kota al-Bab yang dikuasai ISIS.
[Gambas:Video CNN]Sumber yang enggan namanya dipublikasikan itu juga mengaku mendapatkan informasi bahwa Adnani sebelumnya berada di Aleppo untuk memberikan semangat kepada para militan dalam pertempuran.
Sementara, penasihat keamanan pemerintah Irak soal ISIS, Hisham al-Hashimi, menyatakan Adnani terluka dalam serangan koalisi pada 17 Agustus lalu di dekat al-Rai, wilayah utara Aleppo. Di wilayah ini, ISIS menerima gempuran serangan dari pasukan Turki dan kelompok pemberontak Suriah yang didukung AS.
Hashimi menyebutkan bahwa Adnani meninggal karena luka-lukanya yang ia derita akibat pertempuran pada Senin (29/8).
Adnani merupakan salah satu tokoh senior yang bergabung dengan ISIS sejak kelompok ini meluncurkan berbagai serangan di Irak dan Suriah pada 2014 lalu. Sebagai juru bicara, Adnani merupakan tokoh yang paling sering terlihat dalam berbagai propaganda ISIS.
Lahir di Taha Subhi Falaha, Provinsi Idlib, Suriah pada 1977, Adnani merupakan salah satu tokoh yang paling lama bergabung dengan ISIS, bersama dengan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Adnani sebelumnya berjanji setia kepada al-Qaidah, kelompok militan yang menjadi cikal bakal ISIS sekitar satu dekade lalu. Tokoh ini pernah dipenjara oleh pasukan AS di Irak, menurut Brookings Institution.
Sejak ISIS memproklamirkan diri dengan nama Negara Islam di Irak dan Suriah pada pertengahan 2014, Adnani ditunjuk sebagai kepala propaganda kelompok militan ini.
Hashmi menyebut bahwa kemungkinan besar posisi Adnani akan digantikan oleh pengawas keuangan ISIS, Iyad al-Obaidi, juga dikenal sebagai Saleh Haifa. Tokoh ini termasuk dalam daftar "teroris global" dan diburu oleh AS sejak 2003.
AS mengumumkan imbalan hadiah sebesar US$5 juta, atau sekitar Rp66 miliar, bagi siapapun yang memiliki informasi soal Obaidi.
(ama)