Presiden Meksiko Tegaskan Tidak Akan Biayai Tembok Trump

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 15:09 WIB
Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya bertemu dengan Presiden Meksiko Pena Nieto. Trump beberapa kali menghina Meksiko dalam pidatonya.
Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya bertemu dengan Presiden Meksiko Pena Nieto. Trump beberapa kali menghina Meksiko dalam pidatonya. (Reuters/Henry Romero)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya bertemu dengan Presiden Meksiko Pena Nieto. Dalam pertemuan tersebut, Nieto menegaskan tidak akan membayar tembok perbatasan yang akan dibangun Trump jika terpilih presiden.

"Di awal pertemuan percakapan dengan Donald Trump, saya tegaskan bahwa Meksiko tidak akan membayar pembangunan tembok itu," kata Nieto dalam akun Twitter-nya, usai bertemu Trump di Kota New Mexico, Rabu (31/8), dikutip dari AFP.

Trump mengaku dalam pertemuan tersebut perkara siapa yang membayar pembangunan tembok perbatasan tidak dibahas. Namun dalam pidatonya di Phoenix usai kembali dari Meksiko Trump mengatakan bahwa pemerintah Nieto yang akan membayarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meksiko akan membayar untuk tembok itu, percayalah. Mereka belum tahu itu, tapi mereka yang akan membayar tembok tersebut," ujar Trump.

Pertemuan Trump dan Nieto dilakukan di tengah ketegangan antara miliarder itu dengan pemerintah Meksiko terkait komentarnya yang kontroversial.

Trump pernah mengatakan imigran asal Meksiko adalah pemerkosa dan penjahat. Jika terpilih presiden, Trump akan memperketat perbatasan AS-Meksiko dengan membangun tembok tinggi. Namun, dia menjelaskan, pembangunan tembok akan dibayar oleh Meksiko dan tidak akan menggunakan uang pajak rakyat AS.

Trump mengatakan prioritas penegakan hukum imigrasinya adalah untuk kriminal dan anggota geng asal Meksiko yang dianggap memanfaatkan kelemahan visa di "pemerintahan saat ini yang korup."

"Hak kami sebagai negara berdaulat untuk memilih imigran yang kami pikir paling berkembang dan mencintai kami," kata Trump dalam pidatonya.

Presiden Meksiko dalam wawancara beberapa jam usai pertemuan dengan Trump terlihat marah mengecam kebijakan taipan real estate itu. Padahal, atmosfer pertemuan sebelumnya dengan Trump sangat baik dan Nieto saat itu mengatakan pembicaraan sangat "terbuka dan konstruktif."

"Kebijakannya merupakan ancaman besar bagi Meksiko dan saya tidak bisa diam saja. Risiko dan ancaman itu harus dihadapi. Saya katakan kepada dia [Trump] bahwa ini bukan cara membangun hubungan yang saling menguntungkan kedua negara," ujar Nieto, dikutip Reuters. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER