Jakarta, CNN Indonesia -- Sindikan penyelundup manusia mulai merekrut pelaut Ukraina, kapten kapal pesiar, dan kapal lainnya, untuk menyelundupkan para imigran yang bersedia membayar hingga US$8.000, atau sekitar Rp104 juta demi penyebrangan yang aman ke Eropa.
Praktik penyelundupan semacam ini terbongkar ketika kepolisian Italia menangkap dua warga Ukraina yang diduga mencoba menyelundupkan 50 pria Pakistan ke Italia dalam sebuah perahu berukuran 12 meter, pada Selasa (6/9). Kasus terakhir ini juga melibatkan pelaut profesional Ukraina dan sebuah perahu mewah.
"Fenomena ini semakin berkembang," kata petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya dengan alasan tidak memilik otoritas memberi keterangan pada wartawan, Rabu (7/9), dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Italia merupakan salah satu pintu gerbang menuju Eropa yang kerap kali dipergunakan para imigran. Menurut data dari Kementerian dalam negeri, lebih dari 93 ribu orang terdampadar di pantai Italia sepanjang tahun ini.
Kebanyakan imigran datang dari Afrika Utara dengan kondisi ekonomi buruk. Mereka berdesakan memenuhi kapal hingga tak jarang kapal yang mereka tumpangi terbalik bahkan tenggelam. Rata-rata, satu dari setiap 42 imigran yang berusaha menyebrang tewas di tengah laut, menurut perkiraan Badan Pengungsi PBB.
Meski demikian, dalam beberapa tahun belakangan, komplotan kriminal juga menawarkan "perjalanan mewah" dengan kapal yang layak dan para pelaut yang kompeten. Perjalanan ini mematok harga sekitar US$6.000 hingga US$8.000 per penumpang, atau empat kali lipat dari harga normal untuk menyebrang.
Menurut sumber kepolisian, sejumlah pelaut Ukraina ini mengambil keuntungan dari tingginya arus imigran untuk mendapatkan uang. Selain itu, para pelaut menerima tawaran itu untuk meninggalkan negara mereka yang sedang mengalami konflik akibat gerakan separatisme pro-Rusia di Ukraina Timur semakin berkembang sejak 2014.
Sejak 2015, Kepolisian Italia telah menahan sedikitnya 65 tersangka penyelundupan manusia asal Ukraina. Kepolisian mengatakan mereka telah melakukan investigasi untuk mengungkap sindikat kriminal yang mengambil keuntungan dari para imigran yang melarikan diri dari konflik.
(ama)