Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah mengantongi daftar ketiga orang-orang yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba di negaranya.
Saat membicarakan hal ini dalam pidatonya di hadapan para tentara di Pangkalan Udara Villamor pada Selasa (13/9), Duterte mengacungkan jempol dan telunjuknya dengan jarak agak jauh, mengindikasikan tebalnya daftar tersebut.
"Saya sudah memiliki daftar putaran ketiga dan putaran terakhir. Validasinya juga sudah dilakukan," ujar Duterte seperti dikutip
Inquirer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte mengatakan, jika ia tidak dapat menangkap semua orang dalam daftar tersebut, tentara yang harus mengurusnya.
"Jika mereka hidup lebih lama dari saya, maka saya memberikan kalian kuasa atas daftar orang yang harus kalian urus," ucapnya.
Ia kemudian mengatakan bahwa jika orang dalam daftar itu tidak mau menuruti perintah, "kalian tahu apa yang harus dilakukan."
Dalam kesempatan tersebut, Duterte juga secara terbuka membeberkan fakta mengenai Keluarga Alcala dari daerah Quezon. Keluarga pejabat itu selama ini disinyalir memiliki kaitan dengan kartel narkoba.
Bulan lalu, Cerilo Alcala dan putranya, Sajid, mendatangi kepolisian untuk mencoba membersihkan nama mereka atas tuduhan keterlibatan dalam kartel narkoba.
Cerilo sendiri merupakan saudara dari anggota dewan yang mewakili Quezon, Vicente Alcala, dan mantan Menteri Pertanian Proceso Alcala.
Hari Minggu lalu, istri dari Cerilo, Maria Fe, dan putrinya, Toni Ann, ditahan dalam penggerebekan kasus narkoba.
"Mereka yang di Quezon, Keluarga Alcalas, secara terang-terangan saya akan mengatakan kepada kalian, itu benar," kata Duterte.
(stu)