Jakarta, CNN Indonesia --
Seseorang yang mengaku sebagai centeng membongkar rahasia Presiden Duterte terkait perintah pembunuhan terhadap oposisi politik saat ia menjabat sebagai Wali Kota Davao. Perintah tersebut ada sejak 1988 hingga 2013 dan lebih dari 1.000 orang telah dibunuh.