KJRI New York Imbau WNI Hindari Lokasi Kerusuhan Charlotte

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 11:48 WIB
KJRI New York mengimbau para WNI di Charlotte, North Carolina, untuk menjauhi lokasi demonstrasi yang berlangsung rusuh selama dua hari terakhir.
Aksi pelemparan batu, pembakaran ban, dan penutupan jalan tol oleh demonstran juga terus berlanjut di hari kedua di Charlotte, North Carolina, AS. (Reuters/Jason Miczek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Amerika Serikat, mengimbau agar para warga negara Indonesia dan diaspora Indonesia yang bermukim di Charlotte, North Carolina dan sekitarnya untuk berhati-hati dan menjauhi lokasi demonstrasi yang berlangsung rusuh selama dua hari terakhir.

Demonstrasi di Charlotte, North Carolina, digelar sejak Selasa (20/9) sebagai aksi protes atas penembakan seorang pria kulit hitam oleh aparat. Para pengunjuk rasa memblokade jalan tol di Charlotte, melemparkan batu dan botol air ke arah polisi, sehingga polisi harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa

Demonstrasi terus bergulir dan bahkan semakin memanas pada hari kedua, Rabu (21/9), dengan satu pengunjuk rasa dilaporkan tertembak dan puluhan petugas terluka. Gubernur North Carolina Pat McCrory pun mendeklarasikan situasi gawat darurat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KJRI New York mengimbau agar para WNI dan diaspora Indonesia di sekitar wilayah tersebut untuk "waspada, tidak ikut terlibat serta menghindari tempat unjuk rasa maupun lokasi konsentrasi kerusuhan."

"[WNI dan diaspora Indonesia diimbau] agar terus mematuhi arahan pemerintah setempat, memperhatikan keselamatan dan keamanan pribadi dan keluarga serta memantau media terkait aksi protes dimaksud," bunyi pernyataan dari KJRI New York yang diterima CNN Indonesia.com pada Jumat (23/9).

KJRI juga mencantumkan saluran khusus bantuan untuk WNI, yakni di hot line (347) 806 9279.

Aksi demonstrasi digelar dalam upaya protes karena aksi penembakan Keith Lamont Scott oleh aparat. Menurut polisi, Scott ditembak karena menolak melepaskan senjatanya, sementara saksi mata menyatakan Scott membawa buku, bukan senjata, dan sedang menunggu anaknya pulang sekolah.

Aksi pelemparan batu, pembakaran ban, dan penutupan jalan tol oleh demonstran juga terus berlanjut di hari kedua. Pasukan Penjaga Nasional dan tentara negara diminta mendampingi aparat hukum setempat untuk mengamankan unjuk rasa ini.

Demonstrasi ini merupakan unjuk rasa kedua terkait dengan penembakan warga kulit hitam oleh polisi di AS dalam sepekan belakangan. Pekan lalu, unjuk rasa serupa terjadi di Tulsa, Oklahoma. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER