Jakarta, CNN Indonesia -- Hillary Clinton semakin jauh meninggalkan Donald Trump dalam hasil survei yang dirilis dua pekan sebelum pemilu 8 November mendatang. Menurut survei terbaru ABC News, Clinton untuk pertama kalinya unggul dua digit terhadap Trump.
Survei menunjukkan Clinton mendapatkan dukungan 50 persen suara, sementara Trump hanya 38 persen, terpaut 12 poin. Diberitakan CNN, Minggu (23/10), hasil survei ini keluar setelah debat terakhir Hillary dan Trump pekan lalu di Las Vegas.
Dalam survei, kebanyakan pendukung Clinton adalah para warga terpelajar yang kebanyakan mengenyam bangku kuliah. Sementara pendukung Trump banyak berasal dari warga kulit putih dan tidak terpelajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei ABC digelar pada 20-22 Oktober, diikuti oleh 874 responden.
Jelang pemilu, Clinton semakin bertaring. Capres Partai Demokrat ini memenangkan tiga kali debat presiden melawan Trump. Clinton dianggap lebih piawai dalam menyampaikan program-programnya dan menguasai topik pembahasan.
Selain itu, terpuruknya suara Trump disebabkan oleh skandal cabul dirinya yang terkuak di media bulan ini. Trump terekam suaranya mengatakan kalimat cabul yang dianggap merendahkan wanita. Setelah itu, beberapa wanita yang mengaku pernah dicabuli Trump muncul ke media, membuat capres dari Partai Republik ini sasaran hujatan.
Ketertinggalan ini diakui sendiri oleh kubu Trump. Manajer Kampanye Trump, Kellyanne Conway, mengatakan, Clinton punya lebih banyak keuntungan, termasuk dana kampanye besar untuk iklan televisi yang nilainya hingga jutaan dolar.
Conway mengatakan kubu Trump masih punya strategi untuk menggaet suara, terutama para pemilih yang masih ragu menentukan pilihan.
(den)