Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS meluncurkan serangan balik atas gempuran besar-besaran pasukan Irak di kota Mosul, salah satunya dengan taktik menanamkan ranjau di sejumlah jembatan dan ruas jalan utama di sekitar Sungai Tigris yang berada di wilayah timur kota itu.
Dilaporkan
Al-Arabiya pada Selasa (25/10) pasukan Irak yang didukung AS berhasil memasuki dua desa pada Senin (24/10) di dekat Mosul dalam upaya merebut kembali kota itu dari cengkraman ISIS.
Hingga saat ini, sebagian besar pertempuran terjadi di sejumlah daerah dan desa yang tak berpenghuni. Meski demikian, pasukan khusus Irak menemukan dan menyelamatkan lebih dari 70 warga sipil yang berlindung di Tob Zawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin dekat memasuki Mosul, pasukan Irak diperkirakan akan lebih banyak menemukan warga sipil. Hingga kini diperkirakan sekitar 1 juta warga masih terjebak di kota yang dikuasai ISIS sejak dua tahun terakhir.
ISIS mengalami serangkaian kemunduran dalam satu tahun terakhir, akibat berbagai gempuran dari sejumlah pihak terhadap markas mereka di Irak maupun Suriah. Dalam upaya meluncurkan serangan balik di Mosul, ISIS dilaporkan meminta bala bantuan dari militan mereka yang berbasis di Raqqa, Suriah.
Upaya perebutan kota Mosul dari cengkraman ISIS didukung oleh beberapa pihak, termasuk koalisi Amerika Serikat dan Turki yang menyediakan penasihat dan pelatih militer bagi para tentara Irak.
Meski demikian, pasukan Irak dituding bertanggung jawab atas serangan udara di sebuah masjid yang menewaskan 13 orang di dekat Mosul.
(ama)