LAPORAN DARI AMERIKA

Demonstran di New York Samakan Donald Trump dengan Tinja

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Nov 2016 10:07 WIB
Dalam salah satu aksi unjuk rasa di depan Trump Tower, seorang pria menggambarkan Trump tidak sebagaimana mestinya, diserupakan dengan tinja.
Rosen membawa papan bergambarkan tinja berwajah Trump, bertuliskan 'Dumb Trump'. (CNN Indonesia/DennyArmandhanu)
New York City, CNN Indonesia -- Aksi protes di depan gedung Trump Tower di New York sudah lazim terjadi setelah Donald Trump memutuskan maju menjadi calon presiden Amerika Serikat. Salah satunya yang unik, seorang pria berdiri sendiri di depan pintu masuk Trump Tower sambil memamerkan benda-benda berkarikatur Trump.

Namun, Trump tidak digambarkan sebagaimana mestinya, melainkan diserupakan dengan tinja. Pelakunya adalah Paul Rosen, warga New York asli yang mengaku jengah dengan kelakuan Trump selama kampanye presiden.

"Saya menggambarkan dia seperti tinja karena itulah benda yang paling mencerminkan kepribadiannya. Dia adalah cangkang kosong yang bau," ujar pria 54 tahun itu kepada CNN Indonesia.com, Kamis (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosen membawa papan bergambarkan tinja berwajah Trump, bertuliskan "Dumb Trump". Tidak hanya itu, dia juga memakai topi boneka tinja. Dalam protes itu, dia menjual pin bergambar sama. Satu pin dihargai US$3 atau setara Rp39 ribu. Jika beli dua, harga dikorting menjadi US$5 (Rp65 ribu).

"Saya protes dan menjual barang-barang anti-Trump demi keuntungan," kata dia.

Trump menuai banyak kontroversi lantaran perkataannya yang seakan meluncur tanpa dipikir. Di antara deretan kontroversi Trump adalah penghinaan terhadap wartawan cacat, menyebut pendatang dari Meksiko sebagai pemerkosa, dan menyakiti perasaan umat Islam dengan berencana melarang Muslim masuk Amerika.

Terakhir, Trump memicu kemarahan para wanita setelah bocoran rekaman suaranya muncul ke media. Dalam rekaman itu, Trump mengatakan perkataan cabul dan melecehkan perempuan.

"Dia adalah orang yang buruk, dia rasis, seksis, dia menghina orang cacat, dan menyalahkan sebuah agama karena ulah sebagian pengikutnya," lanjut Rosen.
Salah satu pin yang memuat karikatur olokan terhadap Donald Trump. (CNN Indonesia/Denny Armandhanu)Salah satu pin yang memuat karikatur olokan terhadap Donald Trump. (CNN Indonesia/Denny Armandhanu)
Rosen mengatakan, dia benci memang membenci Trump. Namun, bukan berarti dia menyukai rival Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

"Saya benci Trump, dan tidak suka pada Hillary. Dia [Clinton] mendukung perang Irak yang menewaskan ratusan ribu orang, terkena skandal email yang memalukan, saya menganggap itu kebodohan, dia tidak peduli pada orang miskin," ujar dia.

Namun, keburukan Hillary masih kalah dibanding Trump. Itulah sebabnya dia akan memilih mantan ibu negara itu dalam pemilu pekan depan.

Trump Tower yang terletak di 5th Avenue, New York City, beberapa kali telah menjadi sasaran aksi protes dari berbagai kalangan yang tersakiti oleh perkataan Trump. Sebut saja umat Islam dan para veteran perang, pernah menggelar demo di depan pintu Trump Tower. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER