Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat federal Amerika Serikat memperingatkan otoritas New York, Texas, dan Virginia akan kemungkinan serangan militan Al Qaidah menjelang dan saat pemilihan umum presiden berlangsung pada Selasa (8/11).
Seorang sumber dalam pemerintahan AS mengonfirmasi adanya peringatan tersebut. Namun menurutnya, ancaman tersebut relatif rendah.
Menanggapi peringatan tersebut, juru bicara Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, Steve Coleman, hanya mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli tingkat tinggi seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Coleman enggan menjabarkan lebih jauh rincian dari peringatan tersebut. Namun menurut Kepolisian New York, ancaman itu tidak spesifik dan masih akan terus dipantau.
"Kami mengetahui adanya informasi tersebut," demikian bunyi pernyataan resmi Kepolisian New York yang kemudian menyatakan bahwa pihak mereka akan bekerja sama dengan badan intelijen dan Satuan Tugas Gabungan Terorisme.
Sementara itu, seorang aparat penegak hukum New York mengatakan bahwa justru satgas terorisme yang menginformasikan adanya kemungkinan serangan Al Qaidah di ketiga negara bagian tersebut.
Menurut sumber anonim tersebut, ancaman seperti ini sebenarnya biasa, tapi otoritas menaruh perhatian khusus karena waktunya sangat dekat dengan pemilu.
Kini, otoritas AS sedang menyelidiki apakah ancaman ini sudah disertai dengan rencana aksi atau sebenarnya hanya ancaman kecil biasa.
"Kemungkinan lain, ini hanya merupakan upaya untuk menginspirasi seseorang untuk melakukan serangan," ucap sumber tersebut.
Di Washington, seorang pejabat dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri memang mengakui adanya kekhawatiran akan tumbuhnya kekuatan militan yang berpotensi terinspirasi untuk melakukan serangan.
(has/has)