Jakarta, CNN Indonesia -- Satu jasad perempuan ditemukan di dalam sebuah kapal di Sulu, Filipina, pada Minggu (6/11), di hari yang sama saat Abu Sayyaf mengklaim menculik seorang pria Jerman dan membunuh rekan wanitanya di Tawi-Tawi.
Juru Bicara Komando Mindanao Barat, Filemon Tan, mengatakan bahwa perempuan asing berusia 50-an tahun itu ditemukan di sebuah kapal biru langit bertuliskan "ROCK ALL" dengan bendera Jerman berkibar di salah satu sudutnya.
Menurut Tan, kapal tersebut ditemukan terdampar di Pulau Laparan daerah Pangutaran, Sulu, sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jasad itu ditemukan dengan luka tembakan dan satu pistol ditemukan di samping jenazah itu," ujar Tan seperti dikutip
AsiaOne, Senin (7/11).
Di hari yang sama ketika kapal itu ditemukan, juru bicara Abu Sayyaf, Muamar Askali, menghubungi
Inquirer dan mengklaim bahwa kelompoknya menculik seorang turis Jerman di Tanjung Pisut, Tawi-Tawi.
Ia mengatakan, Abu Sayyaf membunuh rekan perempuan yang sedang bersama turis Jerman tersebut karena mencoba menembak para penyandera.
Saat berbicara dengan
Inquirer, korban penculikan itu mengaku bernama Juegen Kantner. Ia mengidentifikasi teman perempuannya hanya dengan nama Sabrina.
"Pembajak mengambil kapal kami dan mereka membawa kami. Kami meminta Kedutaan Besar (Jerman) untuk membantu," ucapnya.
Kini, militer Filipina sedang melakukan validasi kebenaran terhadap klaim penculikan dan pembunuhan oleh Abu Sayyaf tersebut.
"Upaya validasi informasi tersebut sedang dilakukan. Pasukan Satuan Tugas Sulu menyiagakan unit mereka sementara terus menggencarkan upaya pengumpulan informasi," kata Tan.
(has)