Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom truk bunuh diri menewaskan sekitar 100 orang di sebuah pom bensin di kota Hilla 100 kilometer di selatan Baghdad, Irak, pada Kamis waktu setempat. Kebanyakan korban adalah peziarah Syiah Iran.
Seperti dilansir dari
Reuters, ISIS, kelompok militan ultra garis keras Sunni yang menganggap semua orang Syi'ah adalah murtad, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan online.
Kelompok ini juga menentang serangan AS ke Mosul, di Irak utara, di mana milisi Syiah Iran yang terlatih ikut mengambil bagian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peziarah yang menjadi korban diketahui sedang dalam perjalanan kembali ke Iran dari kota suci Syiah Irak, Karbala. Di mana mereka memperingati Arbaeen, 40 hari berkabung atas pembunuhan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ke-7.
Pom bensin tersebut memiliki sebuah restoran di tempat yang yang populer dengan wisatawan. Lima bus peziarah terbakar oleh kekuatan ledakan dari truk bermuatan bahan peledak.
ISIS telah mengintensifkan serangan selama bulan lalu di luar daerah kendali dalam upaya melemahkan serangan diluncurkan pada 17 Oktober untuk merebut kembali Mosul, kota besar terakhir di bawah kontrolnya di Irak.
Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan itu. Sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim, juru bicara kementerian tersebut, Bahram Qasemi menyatakan pemerintah Teheran akan terus mendukung Irak untuk berjuang tanpa henti melawan terorisme.
(gir)