Ledakan Bom di Filipina Lukai Pengawal Duterte

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 16:59 WIB
Presiden Filippina Rodrigo Duterte direncanakan akan mengunjungi lokasi yang diserang bom, sehari setelahnya.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan akan tetap mengunjungi lokasi yang diserang bom (Reuters/Lean Daval Jr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah ledakan terjadi di Filipina bagian selatan, Selasa (29/11). Kejadian ini melukai tujuh orang pasukan pengamanan presiden Rodrigo Duterte.

"Truk yang membawa pasukan pengamanan presiden dihantam ledakan dari alat peledak rakitan," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana sebagaimana dikutip Reuters.

Dia mengatakan tidak terjadi baku tembak setelah peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban langsung dievakuasi lewat jalur udara. Sementara anggota tim media Kepresidenan yang juga ikut dalam konvoi tersebut dinyatakan tidak terluka.

Ledakan tepatnya terjadi di kota Butig. Kawasan ini adalah tempat di mana pemberontak Islam radikal dan pasukan militer terus bertempur.

Pasukan pengaman presiden yang menjadi korban tersebut ada di lokasi dalam rangka pengamanan kunjungan Duterte, keesokan harinya.

Menteri Pertahanan telah menyarankan Duterte untuk membatalkan kunjungannya. "Situasi belum dapat dikendalikan," ujar Lorenzana.

Namun, Duterte mengatakan akan tetap mendatangi tempat tersebut, meski penasihatnya menyarankan sebaliknya.

"Mungkin kita bisa ikut tembak-tembakan," kata Duterte dalam pidato.

Sebelumnya, sekitar 40 pemberontak dari Kelompok Maute yang telah berbaiat kepada ISIS tewas dalam serangan udara dan darat di kawasan tersebut.

Sebanyak 20 tentara pemerintah terluka dalam pertempuran yang masih berlangsung hingga hari ini. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER