Trump Bentuk 'Tim Impian' untuk Rombak Obamacare

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2016 14:35 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menunjuk kader Republik Tom Price dan Seema Verma untuk membantunya merombak program kesehatan Obamacare.
Dalam kampanyenya, Donald Trump (kiri) berjanji akan merombak program kesehatan Obamacare. Namun, komentar Trump soal program itu melunak setelah ia bertemu dengan presiden petahana AS, Barack Obama (kanan) usai pemilu. (Reuters//Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menunjuk kader Republik Tom Price dan Seema Verma untuk membantunya merombak program kesehatan yang diusung presiden petahana Barack Obama, Obamacare. Trump menyebut kedua tokoh ini merupakan "tim impian" yang digadang-gadang akan menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik di AS.

Price, ahli bedah ortopedi dari Georgia, akan ditunjuk sebagai Menteri Layanan Kesehatan dan Manusia. Sementara Verma akan memimpin Pusat Layanan Medicare dan Medicaid, dua program pemerintah yang mengawasi program kesehatan pemerintah dan standar asuransi.

Medicare dan Medicaid dibentuk pada 1965 untuk mengatasi banyaknya jumlah warga Amerika yang tidak mampu memiliki program asuransi kesehatan. Medicare adalah program pemerintah federal bagi warga lansia berusia 65 tahun ke atas yang memiliki penyakit serius, tanpa mempertimbangkan penghasilan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Medicaid adalah program yang dikelola pemerintah federal dan negara bagian untuk menyediakan jasa kesehatan bagi para pekerja berupah rendah dan mereka yang tak mampu.

Soal penunjukkan Price, Trump pada Selasa (29/11) menyatakan, "dia sangat berkualitas untuk memperkuat komitmen kami mencabut dan mengganti Obamacare dan membawa layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh setiap warga Amerika."

Setelah penunjukkannya, Price menyatakan banyak tugas yang harus dilakukan "untuk memastikan kami memiliki sistem kesehatan yang efektif untuk pasien, keluarga, dan dokter" berdasarkan "aturan yang masuk akal untuk melindungi kesejahteraan negara dan namun juga menyerukan semangat inovatif."

Sejak disahkan 2010 lalu, program Obamacare memicu pertarungan politik yang panjang dan sengit antara Gedung Putih dan para anggota Kongres yang didominasi kader Partai Republik. Mereka menilai kebijakan itu menciptakan intervensi pemerintah yang tidak beralasan dalam layanan kesehatan pribadi dan industri swasta.

Trump menyatakan bahwa dia akan mengganti Obamacare dengan program yang bakal memberikan keleluasaan lebih bagi masing-masing pemerintah negara bagian dalam membentuk rencana program kesehatan bagi warga miskin dan memungkinkan perusahaan asuransi beroperasi secara nasional.

Penunjukkan Price dan Verma memerlukan konfirmasi Senat. Pemerintahan Trump juga membutuhkan persetujuan Kongres untuk mencabut dan mengganti Obamacare.

Price, salah satu tokoh Republik yang mendukung Trump sejak awal, merupakan anggota Parlemen AS yang mengepalai komite anggaran negara. Ia vokal menyuarakan kritiknya soal reformasi kesehatan untuk mengganti Obamacare.

Sementara, Verma selama ini dikenal sebagai tokoh yang menjanjikan perluasan Medicaid untuk warga miskin di negara bagian Indiana, bersama dengan Wakil Presiden terpilih Mike Pence.

Trump menekankan Verma memiliki pengalaman selama puluhan tahun untuk mereformasi kebijakan Medicare dan Medicaid, serta membantu pemerintah sejumlah negara bagian untuk mempermudah sistem kesehatan yang rumit.

"Bersama-sama, Price dan Seema Verma adalah tim impian yang akan mengubah sistem kesehatan kita untuk kepentingan semua warga Amerika," kata Trump, dikutip dari Reuters.

Price berkampanye dengan Trump karena konglomerat asal New York berjanji merombak Obamacare. Namun, komentar Trump soal program asuransi kesehatan melunak setelah ia bertemu dengan Obama usai pemilu.

Obama memaparkan bahwa kebijakan Trump mungkin saja akan memperbaiki layanan kesehatan saat ini. Namun, pria yang akrab disapa Barry menekankan bahwa Obamacare telah berhasil memangkas jumlah warga AS tanpa asuransi, dari 49 juta pada 2010 menjadi 29 juta pada 2015. Penurunan itu sebagian besar akibat ketentuan hukum yang memperbolehkan masing-masing negara bagian untuk memperluas Medicaid. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER