Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi kepolisian Uni Eropa, Europol, menyebut ada banyak militan ISIS yang berada di benua tersebut dan siap melakukan serangan teror.
Dalam laporan soal ancaman kelompok radikal yang dikutip
Reuters, Jumat (2/12), Europol menyatakan serangan yang sangat mungkin terjadi adalah penembakan dan bom bunuh diri.
Serangan bom mobil dan penculikan yang biasa terjadi di Suriah, kini disebut sebagai ancaman yang mungkin terjadi di Eropa. Bahkan, jumlah anggota kelompok teror di benua tersebut masih sangat mungkin bertambah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, objek dengan pengamanan tingkat tinggi mungkin tidak akan menjadi sasaran para teroris.
Pada dasarnya, Uni Eropa berada dalam ancaman karena hampir semua negara anggotanya mendukung koalisi Amerika Serikat di Suriah, kata Europol.
Dengan demikian, mereka memperingatkan ISIS sangat mungkin menyusupi komunitas pengungsi Suriah dalam rangka menyulut kebencian pada imigran.
"Jika ISIS dikalahkan atau dilemahkan di Suriah atau Irak oleh pasukan koalisi, mungkin akan terjadi peningkatan kepulangan teroris dari negara asing ke Eropa," bunyi pernyataan Europol.
Disebutkan pula ISIS mungkin mulai merencanakan serangan dan mengirim militan ke Eropa dari Libya, sementara kelompok lain seperti Al Qaidah juga terus memberikan ancaman serupa.
Direktur Europol Rob Wainwright mengatakan negara-negara Uni Eropa telah meningkatkan kerjasama di bidang keamanan beberapa tahun ini. Karena itu, lebih banyak rencana teror berhasil diungkap.
"Walau demikian, laporan saat ini menunjukkan ancaman masih tinggi dan menyertakan beragam komponen yang hanya bisa diatasi dengan kerja sama lebih baik," ujarnya.
(has)