Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan bahwa presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mendukung kampanye anti-narkoba yang ia gagas.
"Saya merasakan hubungan baik dengan presiden terpilih Trump. Dia berharap kampanye anti-narkoba saya sukses," ujar Duterte ketika memaparkan hasil perbincangannya dengan Trump pada Jumat lalu, seperti dikutip
Inquirer, Sabtu (3/12).
Menurut Duterte, ini merupakan pertanda membaiknya hubungan antara Filipina dan AS. Hubungan kedua negara sempat tegang setelah sejumlah pejabat AS, termasuk Presiden Barack Obama, mengkritik kampanye pemberantasan yang digalakkan oleh Duterte.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampanye itu dicanangkan oleh Duterte tak lama setelah ia dilantik pada akhir Juni lalu. Sejak saat itu, setidaknya 5.000 orang tersangka pengedar narkoba tewas di tangan polisi tanpa proses peradilan yang jelas.
Meskipun mendapat kecaman dari berbagai organisasi internasional, Duterte tetap bertekad untuk menggalakkan program anti-narkoba tersebut. Ia meminta masyarakat internasional untuk tutup mulut karena mereka dianggap tak mengetahui keadaan sesungguhnya di Filipina.
Namun kini, Duterte mengatakan bahwa dalam perbincangan tersebut, Trump mengaku memahami keadaan yang terjadi di Filipina.
"Ia memahami cara kami mengatasinya dan ia mengatakan tak ada yang salah dengan cara kami melindungi negara. Ia mengatakan bahwa kami melakukan itu sebagai negara berdaulat, dengan cara yang benar. Saya pun memastikan hubungan kami dengan AS," tutur Duterte.
Sejak Trump dikabarkan memenangkan pemilihan umum pada 8 November lalu, Duterte memang sudah menyatakan akan menghentikan perselisihan dengan AS.
"Saya menghargai respons dari Presiden Trump dan saya juga berharap dia sukses. Dia akan menjadi presiden yang baik untuk Amerika Serikat. Saya sangat yakin," katanya.
(has)