Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter memastikan aliansi pertahanan dengan negara sekutu di Asia Pasifik akan tetap kuat meski ada anggapan kepentingan Washington di kawasan itu mengendur seiring transisi kepemerintahan dari Barack Obama ke tangan Donald Trump.
"Kepentingan AS di kawasan Asia Pasifik masih terus ada dan aliansi kami telah mengantarkan banyak manfaat bagi kedua belah pihak," ungkap Carter di Tokyo, seperti dikutip
Reuters, Rabu (7/12).
"Karena ada banyak kepentingan bersama antara AS dan Jepang, kedua negara tetap memiliki kepentingan untuk memperkuat kapabilitas aliansi ini," kata Carter menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carter mengatakan AS dan negara sekutu seperti Jepang masih memiliki kepentingan yang sama untuk menanggulangi potensi ancaman keamanan yang muncul dari China terkait sengketa Laut China Selatan dan sejumlah negara lainnya di kawasan.
"Untuk itu sangat penting untuk memastikan kebebasan bernavigasi dan kebebasan dari kekerasan untuk tetap terjaga di kawasan. Ini masih menjadi kepentingan bersama bagi AS dan negara sekutu di kawasan," kata Carter.
Kunjungan Carter ke Jepang ini dilakukan guna menenangkan kekhawatiran negara sekutu di kawasan, termasuk Jepang, menyusul kemenangan Trump yang dianggap tidak akan lagi memberikan perhatian pada Asia Pasifik.
Pasalnya, selama masa kampanye, taipan real estate itu menyatakan tidak begitu tertarik pada kebijakan pertahanan Washington yang selama ini banyak mengerahkan pasukan militer dan pertahanannya di sejumlah negara sekutu.
Trump bahkan meminta sekutu AS seperti Jepang untuk membayar ongkos lebih besar lagi agar AS tetap mengerahkan pasukannya di sana.
Kebijakan ini jauh berbeda dengan Obama yang selalu menempatkan kawasan Asia Pasifik serta negara sekutu di kawasan itu sebagai prioritas utama kebijakan luar negerinya.
Obama bakan mengeluarkan kebijakan luar negeri "pivot ke Asia" sebagai penegasan AS bahwa kepentingannya saat ini tengah terfokus pada kawasan tersebut.
Meskipun Carter menyatakan dirinya tidak bisa berbicara banyak mengenai kebijakan pertahanan AS di tangan Trump, dia mengaku sangat menghargai segala rencana Trump yang bakal berkantor secara resmi di Gedung Putih terhitung 20 Januari nanti.
Carter juga menyatakan menghargai keputusan Trump mencalonkan mantan jenderal militer AS James Mattis sebagai calon Menhan AS baru.
"Saya berkomitmen menyerahkan tanggung jawab saya di Kemenhan secara sungguh-sungguh sehingga penerus saya nanti dapat menjalankan tugas dengan lancar," tutur Carter.