Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Bolivia menahan Gustavo Vargas, pemimpin eksekutif tertinggi (CEO) dari maskapai LaMia, perusahaan pemilik pesawat yang pada pekan lalu jatuh di Kolombia dan menewaskan 71 orang.
Vargas ditahan setelah diinterogasi selama delapan jam di kantor kejaksaan di Santa Cruz bersama dua pegawai LaMia lainnya.
Menurut Jaksa Ramiro Guerrero, penyelidikan awal insiden ini mengarah pada kemungkinan tindakan kriminal berupa kegagalan mematuhi prosedur keselamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dapat dengan mudah berubah menjadi kasus pembunuhan," ujar Guerrero sebagaimana dikutip
Reuters, Selasa (6/12).
Pesawat yang ditumpangi rombongan pemain sepak bola Chapecoense asal Brazil itu jatuh di dekat Kota Medellin, Kolombia, Selasa (29/11). Kecelakaan ini menewaskan 71 penumpang, termasuk awak pesawat tersebut.
Otoritas masih terus menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Agar penyelidikan berjalan transparan, Bolivia juga merombak jajaran manajemen otoritas penerbangan negara mereka.
Dalam penyelidikan awal, muncul dugaan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat masalah teknis yang membuat pesawat kehabisan bahan bakar.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Bolivia Carlos Romero mengumumkan bahwa seorang pengatur lalu lintas udara yang menjadi target pemeriksaan otoritas, Celia Castedo, melarikan diri ke Brasil untuk mencari suaka.
Romero pun meminta agar Brasil segera memulangkan Castedo. Tak lama setelah itu, kejaksaan federal Brasil mengumumkan perempuan yang menjadi target pemeriksaan itu sudah menyerahkan diri di kota perbatasan Corumba.
(aal)