Netanyahu Tak Mau Bertemu Abbas di Forum Internasional

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 11:30 WIB
Netanyahu selama ini menolak segala keterlibatan internasional dalam perjanjian damai antara Israel dan Palestina karena dianggap sebagai "dikte internasional."
Netanyahu selama ini menolak segala keterlibatan internasional dalam perjanjian damai antara Israel dan Palestina karena dianggap sebagai dikte internasional. (Sebastian Scheiner/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Paris Summit, konferensi perdamaian yang digagas Perancis akhir bulan ini.

Dalam pernyataannya kepada Presiden Perancis, Francois Hollande, Netanyahu mengatakan bahwa ia hanya ingin bertemu dengan Abbas secara langsung, tanpa adanya konferensi perdamaian tersebut.

"Netanyahu mengatakan kepada Hollande bahwa jika tidak ada konferensi internasional di Paris, ia akan menemui Abu Mazen (Abbas) untuk berbicara langsung tanpa prasyarat," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Jean-Marc Ayrault, dikutip Reuters, Rabu (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu selama ini menolak segala keterlibatan internasional dalam perjanjian damai antara Israel dan Palestina karena dianggap sebagai "dikte internasional." Netanyahu berulang kali menyerukan agar proses perundingan berjalan langsung antar kedua belah pihak.

Sejumlah pejabat Palestina pun kerap menentang inisiatif perdamaian yang melibatkan pihak internasional. Menurut mereka, konferensi itu tidak akan membawa dampak pada proses perdamaian.

"Israel tidak akan berpartisipasi dalam sebuah konferensi internasional yang tidak akan memberikan kontribusi apa pun untuk perdamaian," ungkap kantor Perdana Menteri Israel seperti dikutip AFP, Rabu (7/12).

Sebelum ada percakapan antara Netanyahu dan Hollande pun, juru bicara Netanyahu, David Keyes, telah berulang kali menolak upaya pembicaraan perdamaian yang digagas Perancis itu.

Keyes mengatakan, perdamaian akan tercapai hanya dengan bernegosiasi langsung secara bilateral antar kedua belah pihak dan bukan melalui konferensi internasional.

"Posisi kami tidak berubah. Israel tidak akan hadir dalam konferensi Perancis karena itu hanya akan membuat kesepakatan damai ini semakin sulit tercapai," kata Keyes.

Sementara itu, Palestina justru sangat mendukung keterlibatan internasional seperti Perancis dalam pembicaraan perdamaian. Pasalnya, negosiasi perdamaian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun dengan Israel ini tidak juga menghentikan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Upaya perdamaian antara Israel dan Palestina terhenti usai inisiatif perundingan damai yang digagas Amerika Serikat gagal pada April 2014 silam.

Baru-baru ini, Menteri Luar negeri Amerika Serikat John Kerry menuding sejumlah pejabat sayap kanan pemerintah Israel sengaja berupaya menggagalkan kesepakatan damai dengan Palestina yang dicanangkan perjanjian Oslo.

Dalam Forum Saban yang digelar di Washington, Kerry menyebut sejumlah anggota kabinet Netanyahu telah membuat beberapa pernyataan "yang sangat mengganggu" perundingan perdamaian, salah satunya soal percepatan pembangunan dan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

“Saya tidak menyatakan bahwa pendudukan Israel [di wilayah Palestina] merupakan alasan utama dari konflik berkepanjangan ini. Tapi saya juga tidak bisa menampik bahwa langkah Israel tersebut memengaruhi jalannya proses perdamaian,” tutur Kerry. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER