Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota parlemen Denmark menyarankan pasukan keamanan untuk menembak setiap perahu imigran yang berusaha memasuki wilayah Uni Eropa secara ilegal. Gagasan ini dilontarkan guna membendung arus imigran yang terus berdatangan ke Eropa dalam setahun terakhir.
"Satu-satunya jalan yang efektif adalah memutar balik kapal mereka dan berkata, 'Kalian tidak dapat berlayar di wilayah perairan nasional, jika melanggar, kalian akan ditembak atau dikembalikan'," seru juru bicara partai antiimigran Belanda, Kenneth Berth dalam saluran televisi nasional, DK4, seperti dikutip
Reuters, Kamis (8/12).
Anggota Partai Rakyat Denmark yang merupakan sekutu utama pemerintah itu kemudian mengoreksi pernyataan tersebut melalui akun Facebook-nya dengan menegaskan bahwa ia tidak
bermaksud menyerukan pasukan keamanan untuk menembaki para imigran ilegal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dapat memberi tembakan peringatan ke udara saat memergoki kapal imigran berlayar menuju perairan Eropa.
Sementara itu, juru bicara Partai rakyat Denmark, Soren Sondergaard mengatakan bahwa gagasan penembakan para pengungsi bukan merupakan visi dan misi resmi dari partai tersebut.
Partai itu mendapat setidaknya 21 persen suara populer pada pemilu Denmark tahun lalu, membuat partai politik ini menjadi yang terbesar kedua dalam parlemen.
Sejak gelombang ribuan imigran memasuki benua Eropa tahun lalu, Denmark sudah menerapkan kebijakan imigrasi yang sangat ketat, membuat imigran sulit memasuki negara ini.
Denmark juga menerapkan penjagaan yang ketat di perbatasan dan mengadopsi "kebijakan perhiasan," peraturan kontroversial yang memungkinkan polisi menyita barang berharga para pengungsi yang dianggap mampu dan tak seharusnya mencari suaka.
Pemerintah Denmark bahkan mengusulkan rancangan kebijakan yang akan memungkinkan polisi menolak para pencari suaka di perbatasan.
Kementerian Imigrasi, Integrasi dan Perumahan Denmark mengumumkan bahwa pemerintah tengah berupaya mencari kekuatan agar polisi dapat menolak para pencari suaka secara langsung di wilayah perbatasan demi mencegah krisis pengungsi pada September tahun lalu kembali terulang.
(ama)