Presiden Dicopot, PM Korsel Minta Rakyat Tetap Tenang

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 04:55 WIB
Warga Korea Selatan berkeras mengajukan protes terhadap Presiden Park Geun-hye karena kasus korupsi yang dia lakukan. Mereka berdemo pada Sabtu (10/12).
Rakyat Korsel berkeras akan terus mengawal pemakzulan Presiden Park Geun-hye. Mereka menyatakan hal itu dalam demonstrasi yang digelar Sabtu (10/12). (AFP PHOTO / JUNG Yeon-Je)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-ahn meminta semua pihak tenang sekaligus waspada menyusul keputusan parlemen untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye karena kasus korupsi.

Hwang yang otomatis mengisi posisi eksekutif pascapemakzulan meminta aparat untuk memastikan unjuk rasa pada Sabtu (10/12), berjalan damai.

Meski parlemen sudah memutuskan hal tersebut, warga Korsel menyatakan tetap akan melaksanakan protes melawan putri Presiden ke-3 itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini, pasar keuangan dan perdagangan asing relatif stabil dan tidak ada tanda-tanda pergerakan luar biasa dari Korea Utara. Namun, semua pelayan publik harus waspada," kata Hwang dalam sebuah rapat.

Dia mengatakan keamanan nasional adalah prioritas utama. Karena itu, kekuatan militer mesti siaga penuh akan provokasi dari pihak Korea Utara.

Kesiagaan itu termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan serangan siber yang diarahkan untuk memanfaatkan situasi saat ini.

Kekuasaan Park ditangguhkan setelah 234 dari 300 anggota parlemen memilih untuk memakzulkannya. Artinya, lebih dari 60 anggota partai Park sendiri mendukung mosi pemakzulan tersebut.

Mosi pemakzulan Park yang lolos di parlemen masih memerlukan persetujuan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelum benar-benar dieksekusi. Proses ini mungkin memakan waktu 6 bulan.

Jika dia resmi dimakzulkan, maka pemilihan umum mesti digelar dalam rentang waktu 60 hari. Dia juga kehilangan kekuasaannya hingga putusan MK keluar.

Hwang, yang dipilih sebagai perdana menteri pada Mei 2015 lalu, mengambil alih seluruh kewenangan teknis Park sebagai presiden hingga saat itu tiba.

Kepemimpinan Park terjegal skandal korupsi dan pembocoran rahasia negara. Ia dituding menyalahgunakan kewenangannya dengan berkolusi dengan kerabatnya, Choi Soon-Sil.

Park dituding menyalahgunakan kekuasaanya sebagai presiden demi membantu Choi mempengaruhi Chaebol, sebutan konglomerat Korsel, agar mau mengalirkan dana jutaan dolar AS ke dua yayasannya.

Jaksa juga telah menetapkan bahwa Park terlibat sebagai kaki tangan Choi untuk memberi tekanan kepada sejumlah konglomerat Korsel.

(aal/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER