Dimakzulkan, Presiden Korea Berharap Krisis Selesai

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 09 Des 2016 17:05 WIB
Di depan para menterinya, Presiden Korsel Park Geun-hye menyatakan permintaan maaf dan meminta mereka bekerjasama mengawal pemerintahan.
Presiden Korsel Park Geun-hye beharap pemakzulannya menyelesaikan krisis. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Korea Selatan menyatakan dirinya berharap krisis politik di negaranya segera selesai setelah parlemen sepakat melakukan pemakzulan.

Dilansir Reuters, Jumat (9/12), Park juga mengatakan dirinya akan segera bersiap menghadapi sidang Mahkamah Konstitusi yang bakal meninjau mosi pemakzulan tersebut.

Meski masih harus menunggu keputusan MK, Park kini telah kehilangan kekuasaannya. Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn akan mengisi posisi presiden hingga kepastian nasib Park ditentukan oleh sidang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di depan para menterinya, Park menyatakan permintaan maaf.

Dia juga meminta kabinetnya untuk bekerja sama dengan Hwang dan menghindari kekosongan pemerintahan, terutama dalam bidang keamanan dan keuangan.

Pemakzulan Presiden Park berawal dari dugaan korupsi penyalahgunaan dana yayasan dan pembocoran beberapa dokumen negara. Kasus ini sebelumnya telah lebih dulu menjerat sahabat Park, Choi Soon-sil.

Park dituduh berkolusi dengan Choi untuk menekan sejumlah konglomerat Korsel agar menyumbangkan dana miliaran dolar ke dua yayasan yang dibentuk untuk mendukung kebijakan Park.

Tuduhan tersebut ditampik oleh Park dan pengacaranya. Walau demikian, dia telah meminta maaf atas kejadian yang menimpa sahabatnya.

Sementara itu, di jalanan, warga bersorak, berpelukan dan berfoto merayakan pemakzulan ini. Kerumunan massa berkumpul di depan gedung parlemen, menyambut kabar ini.

"Saya senang sekali!" kata Chae Jum, seorang petani berusia 54 tahun. "Saya sudah tahu hal ini akan terjadi, tapi, meski tidak, kami akan menurunkan Park dengan kekuatan rakyat."

"Rakyat menang!" (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER