Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menggelar latihan militer skala besar dengan menargetkan kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru. Langkah ini semakin menegaskan ancaman militer antara kedua negara Korea ini, seiring dengan pemakzulan presiden Korsel, Park Geun-hye, pada akhir pekan lalu.
Media pemerintah Korut,
KCNA, pada Minggu (13/12) melaporkan bahwa latihan militer pasukan operasi khusus Korea Utara disaksikan Kim melalui teropong di pos pengamatan. Latihan ini bertujuan untuk "menghancurkan target musuh tertentu," termasuk Gedung Biru.
Harian yang dikelola partai Buruh yang berkuasa,
Rodong Sinmun, menyediakan laporan sepanjang dua halaman untuk latihan militer itu, menunjukkan beberapa foto replika Gedung Biru tengah diserbu oleh pasukan Korut dan dibakar. Foto lainnya memperlihatkan Kim tertawa menyaksikan simulasi serangan militer itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui latihan tempur, pasukan kami memperluas kesiapan militer dari Pulau Yeonpyeong hingga ke Cheong Wa Dae," bunyi laporan
KCNA, mengacu pada kedua pulau perbatasan Korsel yang dibombardir oleh Korut pada 2010.
Kedua media pemerintah Korut itu tidak menyebutkan tanggal pasti latihan militer itu digelar.
"Kerja yang bagus, pasukan musuh tidak akan memiliki ruang untuk menyembunyikan diri, apalagi bisa membalas serangan," kata Kim, menurut laporan
KCNA, dikutip dari
Channel NewsAsia.
Langkah ini semakin meningkatkan kekhawatiran soal provokasi Korut menyusul pemakzulan presiden Korsel, Park Geun-Hye, yang diduga terlibat kasus korupsi dan pembocoran dokumen negara.
Perdana Menteri Hwang Kyo-Ahn, yang untuk sementara menggantikan Park sebagai presiden Korsel, dilaporkan menggelar rapat kabinet darurat dan memerintahkan militernya meningkatkan kewaspadaan terhadap Korea Utara.
Korea Utara telah melakukan dua uji coba nuklir sepanjang tahun ini disertai dengan sejumlah peluncuran rudal. Korut juga tengah mengembangkan hulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan hingga ke daratan Amerika Serikat.
Atas serangkaian provokasi Korut tersebut, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi yang terberat untuk Korut pada awal bulan ini, yakni dengan pembatasan ekspor batu bara tahunan Korut, salah satu sumber pendapatan eksternal negara yang terisolasi itu.
(ama)