Tak Takut Dibunuh, Duterte Mengaku Sakit Punggung dan Migrain

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2016 14:56 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan sejumlah penyakit yang dideritanya belakangan ini, termasuk sakit punggung dan migrain.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan sejumlah penyakit yang dideritanya belakangan ini, termasuk sakit punggung dan migrain. (Reuters/Lean Daval Jr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan sejumlah penyakit yang dideritanya belakangan ini, termasuk sakit punggung dan migrain. Pengakuannya ini pun memicu pertanyaan publik soal kondisi kesehatan pemimpin berusia 71 tahun itu.

Dalam ajang pertemuan dengan para pemimpin bisnis yang digelar pada awal pekan ini, Duterte juga mengungkapkan ia menderita Buerger, penyakit langka yang menyerang arteri dan vena di lengan dan kaki. Duterte menyebut ia menderita penyakit yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah ini akibat kebiasan merokok selama masa mudanya.

Pemimpin yang dikenal dengan sebutan "Sang Penghukum" ini juga mengaku tidak lagi merokok dan mengonsumsi minuman berakohol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Duterte menekankan, ia tidak takut dibunuh ataupun dilengserkan dari kekuasaan lantaran mengkampanyekan perang terhadap narkoba. Program yang ia usung sejak dilantik pada 30 Juni lalu itu memicu kritik pemerhati HAM karena sudah menyebabkan setidaknya 5.000 tersangka pengedar narkoba tewas di tangan polisi tanpa proses peradilan yang jelas.

"Lengserkan saya, bunuh saya, itu lebih baik, saya menderita migrain setiap hari," ujarnya pada Senin (12/12) malam, dikutip dari Reuters.

"Saya sering menderita sakit di tulang belakang. Saya menderitanya karena penyakit Buerger, yang saya dapatkan karena merokok, karena nikotin," ucap Duterte.

Mantan Wali Kota Davao ini juga mengaku bahwa para dokter sudah menyarankannya untuk menjalani operasi tulang belakang. Namun, istri Duterte yang berprofesi sebagai perawat dan pernah bekerja di Amerika Serikat, tidak setuju dengan saran itu karena menilai "banyak operasi tulang belakang yang berakhir buruk."

Ia menambahkan,"Jika kalian melihat saya selalu dalam suasana hati yang sedih, saya memang benar-benar tengah berupaya menekan rasa sakit saya di sini," ujar Duterte sembari menyentuh sisi kanan wajahnya.

Menanggapi pengakuan tersebut, juru bicara kepresidenan Ernesto Abella menyatakan kondisi kesehatan presiden tidak memengaruhi pekerjaannya. Ia juga menegaskan bahwa berbagai pernyakit yang diderita Duterte "bukanlah penyakit yang serius."

Meski demikian, Duterte dilaporkan tidak dapat menghadiri beberapa acara yang dijadwalkan dalam KTT ASEAN di Laos pada September lalu dan KTT APEC di Peru karena menderita migrain dan sakit perut.

Pada Selasa (13/12), Duterte mengumumkan pembagian obat-obatan untuk keluara miskin yang terserang berbagai penyakit senilai 2 miliar peso. Ia juga membagikan obat kepada para pengguna narkoba yang berupaya sembuh di panti rehabilitasi atau dalam tahanan.

Menurut data kepolisian Filipina, sejak Duterte dilantik, terdapat 2.004 orang tewas di tangan polisi karena menyerang petugas saat operasi pembersihan narkoba. Sementara sekitar 3.060 pembunuhan tersangka narkoba lainnya masih dalam status "diselidiki". (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER