Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang mantan tahanan di Guantanamo yang dibebaskan ke Uruguay telah terbang ke Afrika Selatan.
Koran Uruguay El Pais melaporkan bahwa Jihad Diyab yang berasal dari Suriah telah meninggalkan negara itu setelah mogok makan sejak awal tahun lalu. Dia menuntut dipindah ke negara lain.
Diyab adalah satu dari enam bekas tahanan Guantanamo yang pada 2014 ditempatkan di Uruguay sebagai pengungsi. Langkah ini merupakan kesepakatan dengan AS yang berupaya menutup penjara yang didirikan setelah serangan 11 September.
Keenam bekas tahanan yang dituduh memiliki hubungan dengan teroris tersebut tidak pernah dikenai dakwaan ataupun diadili. Mereka kemudian dibebaskan tetapi tidak bisa dikirim kembali ke negara asal yaitu Suriah, Palestina dan Tunisia, karena ketiga negara itu sedang dalam keadaan kacau.
Diyab melakukan aksi mogok makan di penjara Venezuela, tempat dia ditahan setelah diam-diam meninggalkan Uruguay, dan mendatangi konsulat negara itu di Caracas menuntut agar keluarganya dipindahkan ke Turki.
Pria asal Suriah ini menuduh pemerintah Uruguay tidak berbuat banyak untuk menyatukan keluarganya.
Dia mengakhri aksi mogok makan pada Oktober seelah mendapat tawaran pemindahan ke negara lain.
Diyab sendiri sudah berulang kali melakukan aksi mogok panjang ketika ditahan selama 12 tahun di Guantamo untuk memprotes penahanannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(yns)