Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat senior Palestina Saeb Erekat memperingatkan rencana pemindahan kantor kedutaan besar AS di Israel ke Yerusalem dapat menghancurkan perundingan damai antara Palestina dan Israel yang tengah berjalan.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina itu mengatakan, rencana pemindahan kedubes AS yang digagas Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump ini dinilai hanya akan mendorong wilayah itu pada kekacauan yang kian mendalam. Pasalnya, rakyat Palestina menganggap bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota bagi negara masa depannya.
"Memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum kesepakatan tercapai akan merusak proses perdamaian yang telah berjalan," tutur Erekat kepada wartawan seperti dikutip
AFP, Jumat (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erekat memperingatkan rencana AS ini bertolak belakang dengan pendirian Washington selama ini yang menganggap pendudukan Israel di wilayah Palestina sebagai "pendudukan ilegal."
"Saya ingin memberitahu Friedman [sosok yang ditunjuk Trump menjadi Duta Besar AS untuk Israel] dan Trump, jika mereka mengambil langkah ini dan menduduki wilayah di Tepi Barat itu sangat melanggar hukum dan hanya membawa wilayah ini pada kekacauan," tegas Erekat.
Wilayah Yerusalem telah lama menjadi perebutan antar kedua negara. Israel merebut Yerusalem timur dari Arab dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya sebagai wilayah teritori. Selama ini, langkah pencaplokan Israel itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Meskipun begitu, Palestina tak sepenuhnya yakin bahwa Trump akan menjalankan rencananya itu lantaran sebagai negara yang memiliki lembaga kepemerintahan, AS dinilai akan tetap menjalankan kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional mereka.
"Saya berfikir mereka [Trump] tidak akan melakukan ini [pemindahan kedubes AS]. AS merupakan negara yang terdiri dari lembaga kepemerintahan. Mereka dipandu dengan kebijakan dan kepentingan nasional yang sudah ditetapkan," kata Erekat.
Dalam masa pemerintahannya nanti, Trump dinilai tidak akan sepenuhnya menarik dukungan dalam proses perdamaian antara Israel dan palestina.
Namun Washington diperkirakan tidak akan memberikan tekanan pada Israel, 'teman lamanya' itu, guna menghidupkan kembali proses panjang perdamaian yang selama ini dinilai belum juga mencapai titik terang.
Juru bicara tim transisi Trump, Jason Miller menjelaskan bahwa Trump mendukung penuh pencalonan Friedman sebagai wakil AS di Israel dan rencana pemindahan kantor kedutaan AS itu akan tetap diperjuangkan.
Baru-baru ini, Friedman juga menyatakan tak sabar untuk segera melaksanakan tugasnya di Yerusalem. Pernyataan Friedman itu mengindikasikan dirinya ingin memindahkan kantor Kedubes AS yang selama ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem, langkah yang akan mendukung klaim Israel terhadap kota yang diperebutkan dengan Palestina itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat pemerintahan sayap kanannya menyambut baik pencalonan Friedman sebagai perpanjangan tangan AS di negara itu.
Dewan Yesha yang terdiri dari sekitar 400 ribu warga Israel yang menduduki wilayah Tepi barat menganggap penunjukan Friedman sebagai "kabar baik bagi Israel."
(vga)