Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Jerman menawarkan imbalan sebesar 100 ribu euro atau setara Rp1,4 miliar bagi pihak yang dapat memberikan informasi mengenai pelaku serangan truk di pasar penyedia keperluan Natal di Berlin pada Senin lalu.
"Jika kalian melihat orang yang kami cari ini, informasikan kepolisian. Jangan membahayakan diri sendiri karena orang ini bisa jadi sangat kasar dan bersenjata!" demikian bunyi pernyataan kepolisian sebagaimana dilansir
CNN, Rabu (21/12).
Tawaran ini diumumkan oleh kepolisian setelah membeberkan identitas terduga pelaku penyerangan yang teridentifikasi bernama Anis Amri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
Reuters, Amri dideskripiskan memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 1,78 meter dengan mata berwarna cokelat dan rambut hitam.
Menteri Dalam Negeri bagian barat North Rhine-Westphalia (NRW), Ralf Jaeger, menuturkan bahwa Amri merupakan pencari suaka dari Tunisia yang tiba pada Juli 2015.
Setelah aplikasi suakanya ditolak, Amri seharusnya dipulangkan. Namun, proses deportasi tak dapat dilakukan karena dokumen Amri hilang.
Pada Februari lalu, Amri pindah ke Berlin dan baru-baru ini memutuskan untuk menetap di NRW. Amri diduga menggunakan nama alias yang teridentifikasi memiliki jaringan komunikasi dengan kelompok ekstremis Islam.
Sejak November, otoritas setempat sebenarnya sudah mengatakan Amri adalah ancaman keamanan, didukung dengan fakta bahwa orang tuanya ternyata juga residivis.
Petugas keamanan Tunisia mengatakan kepada Radio Mosaique bahwa ayah Amri meninggalkan negaranya sejak tujuh tahun lalu sebagai imigran ilegal dan menjadi tahanan di Italia.
Penyelidikan ini terus digencarkan setelah otoritas keamanan dilaporkan sempat salah menangkap terduga pelaku serangan. Pria yang sudah sempat ditahan itu kemudian dibebaskan.
Serangan truk yang diklaim oleh ISIS ini mendapat sorotan luas dan disebut-sebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di Jerman sejak 1980.
(has)