Toko di AS Pasang Tanda Larangan terhadap Obama dan Muslim

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2017 18:59 WIB
Sebuah toko kelontong di negara bagian New Mexico, AS memicu kontroversi dengan memasang tanda "Obama dan orang Muslim tidak diterima di toko ini."
pemilik toko itu kerap menargetkan Obama dan sejumlah tokoh publik lainnya yang tidak ia segani. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah toko kelontong di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, memicu kontroversi dengan memasang sejumlah papan tanda berbau Islamofobia.

Di depan toko yang terletak di kota kecil Mayhill, sekitar 265 kilometer sebelah tenggara Albuquerque itu, terpampang papan tanda bertuliskan "[Presiden Barrack] Obama dan orang Muslim tidak diterima di toko ini."

Menurut warga setempat, toko ini dikenal sering memasang sejumlah tanda seperti itu tanpa menghiraukan teguran atau peringatan dari penduduk setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang mantan karyawan toko itu, Marlon McWilliams, mengatakan bahwa pemilik toko bahkan kerap mengusir pengunjung yang merasa tersinggung dengan tanda-tanda yang ia pasang itu.

"[Papan tanda] seperti itu sudah dipasang di toko ini sejak lama. Jika Anda masuk ke toko itu dan menyinggung perasaannya [pemilik toko] maka anda tidak bisa masuk ke toko itu lagi," ucap McWilliams seperti dikutip AFP, Rabu (4/1).

Namun, toko ini baru menjadi sorotan luas setelah seorang wisatawan mengunggah foto gedung tersebut di media sosial. 


Menurut McWilliams, pemilik toko itu kerap menargetkan Obama dan sejumlah tokoh publik lainnya yang tidak ia segani.

Salah satu tanda yang dipasang bahkan bertuliskan, "BUNUH OBAMA" disisipi cetakan kecil kata "care" di bawahnya, merujuk pada program kesehatan kontroversial Obama.

Pemilik toko bahkan menjual tanda-tanda itu kepada pembeli. 

Tanda-tanda kontroversial ini menjadi buah bibir di media sosial dengan banyak seruan dari netizen yang mendesak untuk memboikot toko tersebut.

Sementara itu, sebagian lainnya malah mendukung pemilik toko itu dengan dalil kebebasan berbicara dan berekspresi.

Menanggapi hal ini, juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Ibrahim Hooper mendesak pemilik toko untuk mencopot papan yang berbau kebencian itu.

"Semua orang memilik dalil untuk bebas berbicara, kami mendesak pemilik toko untuk menghapus tanda-tanda itu untuk kepentingan kesusilaan umum dan kesatuan bangsa di tengah banyaknya ancaman perpecahan saat ini," ujar Hooper.

Hingga saat ini, pemilik toko tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER