Jakarta, CNN Indonesia -- Washington akan berubah menjadi benteng maya jelang pelantikan Donald Trump menjadi presiden pada Jumat (20/1). Ibukota Amerika Serikat ini bersiap menghadapi lebih dari seperempat juta demonstran selama pengambilan sumpah presiden dari Partai Republikan ini.
Polisi meramalkan ada 900 ribu orang, baik pendukung dan penentang Trump yang akan membanjiri Washington saat upacara pelantikan di US Capitol dan parade ke Gedung Putih.
Mengutip
Reuters, banyak dari demonstran yang marah tentang komentar mantan pemilik Miss Universe Organization itu tentang perempuan, imigran, dan muslim. Demonstran juga marah karena keinginan Trump untuk menghapus Obamacare dan rencana membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, pendukungnya mengagumi pengalaman dia dalam bisnis, dan melihatnya sebagai pemecah masalah.
Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson mengatakan bahwa polisi bertujuan untuk memisahkan kelompok pro-kontra demi meredakan ketegangan.
"Pemikirannya adalah ada kelompok pro dan kontra. Mereka mungkin tidak bisa 'bermain bersama' dalam satu area."
Washington juga sudah dilengkapi dengan 28 ribu personel keamanan, pagar yang terbentang berkilo-kilo meter, penghalang jalan, barikade, dan dump truk yang penuh pasir.