Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstran Inggris yang tidak menyetujui pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat memintanya agar menghentikan rencana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
Menjelang pelantikan, Jumat (20/1), sebuah spanduk bertuliskan 'bangun jembatan, bukan tembok' dibentang di Jembatan Menara London. Sementara sebuah speedboat yang membawa berita dengan tulisan sama dipacu di Sungai Thames.
Selain itu, demonstran lain membentangkan spanduk bertuliskan "imigran diterima di sini" dan "migrasi lebih tua dari bahasa" di jembatan Westminster. Sejumlah protes lain juga direncanakan digelar di London dan sejumlah kota lain di Inggris, jelang upacara pelantikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Julie Chasin, seorang guru yang berasal dari New York dan tinggal di London selama satu dekade, mengatakan dirinya mengikuti protes karena khawatir akan kepemimpinan Trump.
"Iya, Donald Trump adalah presiden, tapi dia masih tetap harus melindungi hak semua orang," kata Chasin sebagaimana dikutip
Reuters. Dia juga mengaku sebagai seorang kader Demokrat yang berkampanye untuk Hillary Clinton di North Carolina.
"Ini menakutkan. Saya harap dia tetap bisa dikendalikan. Saya harap semua orang yang meminta saya tidak khawatir dan mengatakan kita punya sistem pemeriksaan dan penyeimbangan yang baik, saya harap itu benar," kata Chasin.
Trump berulang kali berjanji akan "membuat Amerika hebat lagi" dan menarik banyak dukungan dari daerah yang mengalami penurunan industri. Dia mengatakan lewat Twitter bahwa dirinya akan berjuang keras untuk membuat kepemimpinannya jadi perjalanan luar biasa untuk warga Amerika.
Sebelum disumpah di Washington, dia juga menghadapi protes di Washington selama prosesi berjalan. Di sejumlah kota mulai dari Sidney, Addis Adaba dan Dublin juga protes mungkin terjadi untuk menentang pandangan politiknya yang dianggap berbahaya.
Protes di London diorganisir oleh kelompok yang disebut 'Jembatan bukan Tembok', merujuk pada janji Trump untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko.
"Kami tidak mau politik kebencian yang dilakukan orang semacam Trump bisa berlangsung," kata Nona Hurkman, perwakilan kelompok tersebut.
Oposisi Trump selama ini murka karena komentarnya selama kampanye yang kerap menyinggung masalah perempuan, imigran ilegal, Muslim dan Obamacare hingga rencana membangun tembok Meksiko.