Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis meyakinkan sekutunya di Eropa, khususnya Inggris, bahwa Washington terus berkomitmen pada NATO, meski Presiden Donald Trump menyebut aliansi militer itu sudah usang dan tak relevan.
"Menhan menekankan komitmen AS tak tergoyahkan untuk NATO. AS juga akan terus menekankan hubungan dekat dengan Inggris, sebagaimana terlihat pada kerja sama pertahanan kedua negara yang menjadi landasan pertahanan AS [di Eropa]," ungkap juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis seperti dikutip
AFP, Selasa (24/1).
Davis menuturkan pernyataan itu dikatakan Mattis ketika berbicara dengan Menhan Inggris, Michael Fallon, melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Percakapan keduanya terjadi di tengah pandangan Trump yang selama ini dianggap tak berpihak pada aliansi berusia 60 tahun itu.
Beberapa hari menjelang pelantikannya, taipan
real estate itu bahkan menuturkan bahwa NATO bermasalah.
Selain menyebut aliansi pertahanan itu sebagai organisasi usang, Trump menyebut para negara anggotanya selama ini tidak membayar kontribusi pertahanan sebagaimana semestinya dan hal itu membuat rugi Amerika.
"NATO itu usang karena dirancang bertahun-tahun lalu pasca Perang Dunia II. Kedua, negara-negara NATO tidak membayar apa yang seharusnya mereka bayar," katanya dalam wawancara dengan
Times of London pada 16 Januari lalu.
Jauh saat masa kampanye pemilu, Trump bahkan sempat berjanji mengabaikan jaminan pertahanan AS di NATO.
Pernyataan presiden baru AS ini mengkhawatirkan negara sekutunya di Eropa. Kanselir Jerman, Angela Merkel memperingatkan Eropa harus mulai mengambil tanggung jawab atas keamanan dan pertahanannya sendiri.
Meskipun begitu, Jerman meyakini Kongres AS tidak akan mengizinkan Trump untuk meninggalkan NATO.
Menteri Koordinator Transatlantik Jerman Juergen Hardt mengatakan legislatif AS, termasuk Ketua Komite Angkatan Bersenjata John McCain, telah mengatakan padanya bahwa Washington akan tetap jadi rekan blok tersebut.
(aal)