Hungaria Ajukan Aturan Penahanan Pencari Suaka ke Uni Eropa

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 08 Feb 2017 12:10 WIB
Hungaria mengajukan aturan untuk menahan para pencari suaka dan pengungsi yang datang ke Eropa di tempat "penahanan" sampai status hukum mereka ditetapkan.
Juru bicara pemerintahan Hungaria, Zoltan Kovacs, mengatakan bahwa walau dalam penahanan, para pencari suaka tersebut tetap dibebaskan jika ingin kembali ke negara asal mereka. (AFP Photo/Attila Kisbenedek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hungaria akan mengajukan rancangan proposal ke Uni Eropa yang berisi rencana pengetatan aturan dengan menahan semua pencari suaka sebelum masuk ke negara tujuan.

Proposal ini berisi gagasan penahanan pencari suaka yang tiba di Hungaria untuk ditempatkan "di penampungan" terlebih dulu sebelum masuk ke negara Eropa yang dituju hingga status hukum mereka jelas.

"Tidak ada imigran, bahkan yang telah diterima suakanya, dapat bergerak bebas sampai keputusan hukum primer yang menyatakan mereka berhak atas suaka politik atau status pengungsi dikeluarkan," ujar juru bicara pemerintahan Hungaria, Zoltan Kovacs, seperti dikutip The Guardian, Rabu (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kovacs menuturkan, meskipun para pencari suaka tidak diizinkan bergerak bebas di Hungaria, kamp-kamp penampungan pengungsi tersebut bukan merupakan "pusat penahanan."

Walau dalam penahanan, para pencari suaka tersebut tetap dibebaskan jika ingin kembali ke negara asal mereka.

"Jangan keliru. Penahanan ini dilakukan untuk membatasi hak antara para pencari suaka dan warga Eropa. Pemerintah tidak memberikan kesempatan para pencari suaka sama seperti warga Eropa. Seluruh migran yang datang ke Eropa saat ini pada dasarnya ilegal," katanya.

Selama ini, kamp-kamp penampungan di Hungaria banyak dikritik oleh lembaga pemerhati HAM seperti Amnesty International lantaran fasilitasnya yang tidak layak.

Kovacs berjanji, pemerintah akan menyediakan pasokan makanan dan pendidikan bagi para pengungsi terutama anak-anak tanpa pendamping.

"Kamp penampungan akan memenuhi semua standar yang diberlakukan oleh Uni Eropa," ujar Kovacs.

Kovacs menuturkan, Hungaria menginginkan proses penerimaan pencari suaka dan pengungsi benar-benar diperiksa secara teliti. Pemeriksaan para pencari suaka sebaiknya diproses secara individu daripada per-kelompok. Proses ini jelas membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Menurutnya, prosedur penanganan pencari suaka dan pengungsi di Eropa saat ini dilecehkan secara sistematis lantaran para pemohon suaka bebas bergerak meski status hukum mereka belum jelas. Banyak pencari suaka yang melarikan diri ke Jerman dan Inggris di saat status hukum mereka belum disahkan.

Setidaknya sekitar 100 pencari suaka yang datang secara ilegal telah ditangkap oleh otoritas Hungaria. Kovacs menegaskan, pemerintah akan menggunakan segala cara untuk menerapkan pemeriksaan identitas yang ketat pada setiap pencari suaka yang tiba di negaranya.

"Sejalan dengan hukum internasional, kami tidak percaya bahwa pemerintah harus memberikan hak suatu kelompok atau individu untuk masuk dan tinggal di Uni Eropa hanya karena mereka berasal dari Suriah dan daerah perang sipil lainnya," tuturnya.

Langkah ini mengembalikan bentrok yang selama ini terjadi antara Uni Eropa dan Hungaria mengenai kebijakan imigrasi.

Selama ini, negara itu memiliki kebijakan keras terhadap pengungsi. Budapest bahkan menolak peningkatan penerimaan pencari suaka oleh Uni Eropa. Hungaria pun membangun pagar di perbatasan dengan Serbia.

Hungaria bahkan berencana mengerahkan setidaknya 6 ribu hingga 8 ribu polisi perbatasan untuk menjaga wilayahnya dari pencari suaka yang masuk secara ilegal dan "menangkap mereka yang datang melalui pagar." (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER