Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mengaku diberi informasi koordinat oleh Turki sesaat sebelum menggempur ISIS di salah satu gedung di Suriah yang ternyata juga menewaskan tiga tentara Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Sayangnya saat menggempur teroris [ISIS] tentara kami dipandu dengan koordinat yang diberikan pasukan Turki. Militer Turki seharusnya tidak memberikan koordinat-koordinat itu," ujar Juru Bicara Kantor Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, seperti dikutip
Reuters, Jumat (10/2).
Berdasarkan laporan militer Turki, kejadian bermula saat jet tempur Rusia menghantam sebuah bangunan di dekat Kota Al-Bab, di mana personel Turki tengah menargetkan ISIS. Insiden terjadi pada Kamis (9/2) pukul 08.40 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peskov mengatakan, insiden ini terjadi lantaran minimnya koordinasi intelijen antara kedua pihak saat menggelar operasi gabungan tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan sudah menyatakan belasungkawanya kepada Erdogan.
"Kejadian ini terjadi karena kurangnya kordinasi dalam memberikan informasi titik koordinat, dan hal ini yang akan saya telaah," katanya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, mengatakan bahwa pemerintahnya juga akan menyelidiki lebih lanjut insiden militer ini.
"Kami sedang menyelidiki masalah ini. Informasi awal menunjukan insiden ini adalah kecelakaan akibat adanya salah informasi dan salah perhitungan koordinat," ucapnya.
Melanjutkan pernyataannya, Kurtulmus mengatakan, "Kordinasi dan komunikasi yang lebih dekat lagi jelas diperlukan baik antara koalisi militer maupun dengan Rusia."
Militer kedua negara menggencarkan operasi serangan udara gabungan melawan ISIS sejak pertengahan Januari lalu, setelah selama ini berselisih paham dalam perang sipil Suriah.
Kerja sama antar kedua negara ini tak pernah terpikirkan sebelumnya. Pasalnya, hubungan Moskow dan Ankara sempat memanas, bahkan terputus akibat insiden penembakan pesawat tempur angkatan udara Rusia oleh Turki di perbatasan Suriah pada November 2015 silam.
(has)