Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan demonstran di puluhan kota di Meksiko turun ke jalan untuk melontarkan penentangan keras terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mereka sebut sebagai ancaman untuk kedua negara.
Membawa bendera Meksiko dan simbol penolakan Trump, para warga juga melontarkan protes untuk pemimpin mereka sendiri, Presiden Enrique Pena Nieto yang dianggap lemah dan membawa korupsi dan kekerasan di negaranya.
Trump dan Pena Nieto belakangan bersitegang soal hubungan baik kedua negara, bahkan sebelum sang konglomerat resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Amerika.
Meksiko khawatir kebijakan Trump bisa membuat negara dengan ekonomi terbesar kedua di Amerika Latin ini jatuh ke dalam krisis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persatuan warga seperti ini adalah pemandangan yang tidak biasa di Meksiko. Pejalan kaki dan panitia berdatangan dari seantero faksi politik yang didukung oleh stasiun televisi terbesar di negara itu, Televisa.
Di Ibu Kota, dua gerak jalan terpisah dilakukan dan bertemu di monumen ikonik Malaikat Kebebasan di lapangan Paseo de la Reforma.
"Dia, Trump, adalah orang yang sangat buruk dan kita tidak boleh mencontohnya," kata seorang demonstran berusia 62 tahun, Jorge Ruiz, dikutip
The Guardian, Senin (13/2). Secara spesifik dia merujuk pada sejumlah pernyataan Trump melecehkan imigran.
Sementara seorang demonstran lain membawa manekin besar Trump yang menggambarkannya sebagai tokoh kartun aneh.
"Warga Meksiko menuntut rasa hormat, kami menginginkan jembatan, bukan tembok," bunyi salah satu poster yang dibawa demonstran lain. Sementara poster lain berbunyi "Trump, Anda merendahkan Amerika."
Maria Pari Cassar, seorang panitia, mengatakan Trump telah membuat Meksiko sebagai sasaran favorit AS.
"Kebijakannya adalah ancaman global dan bertentangan dengan pluralisme juga keragaman. Mereka juga memberi ancaman khusus untuk Meksiko," ujarnya.
Tiga minggu menjabat, Trump telah bersumpah akan terus berupaya membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Selain itu, pemerintah juga telah menunjukkan tanda-tanda kebijakan keras imigrasi dengan mendeportasi ratusan imigran.