Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski meminta Donald Trump mempertimbangkan untuk memulangkan mantan pemimpin negara itu, Alejandro Toledo, karena diduga terlibat korupsi.
"Presiden Kuczynski telah meminta Donald Trump untuk mengevaluasi... dengan Kementerian Luar Negeri soal ide pengembalian Toledo ke Peru," kata kantor berita pemerintah
Andina sebagaimana dikutip
AFP, Senin (13/2).
Di Peru, Toledo dicari karena telah didakwa menerima suap sebesar $20 juta atau setara Rp266 miliar dari raksasa konstruksi Brasil, Odebrecht, ketika menjabat. Diyakini berada di AS, tampaknya dia tidak punya pilihan lain karena Israel telah menyatakan tidak mau menerimanya.
Walau demikian, Amerika Serikat menyatakan tiak bisa menangkap Toledo jika belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus yang menjeratnya. Hal ini disampaikan seorang pejabat Peru yang buru-buru mengirim dokumen investigasi ke AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu transkrip pembicaraan antara Kuczynski dan Trump dari Gedung Putih tidak menyebut permasalahan Toledo.
Alih-alih, percakapan itu membahas soal "situasi kemanusiaan" dan persoalan lain di Venezuela serta "kebutuhan untuk mempromosikan pemerintahan demokratis di belahan bumi bagian barat."
Gedung Putih juga mengisyaratkan pertemuan antara kedua pemimpin negara di masa yang akan datang.
Toledo yang sempat disebut-sebut sebagai pejuang anti-korupsi dituduh menerima uang dari Odebrecht sebagai imbalan untuk kontrak pembangunan jalan raya raksasa yang menghubungkan Peru dan Brasil ketika dia menjabat 2001-2006 silam.